SuaraBekaci.id - Publik di laman sosial media Twitter marah melihat video viral yang tunjukkan seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) tampak menganiaya rekannya di sebuah tanah lapang.
Dalam video tersebut, pelaku menghajar korban berkali-kali, dari pukulan hingga tendangan. Saat korban sudah tidak berdaya, hantaman tangan pelaku berkali-kali mendarat telak ke kepala korban.
Pada video yang diunggah oleh akun Twitter @narayatnae dijelaskan kronologis peristiwa tersebut.
Menurut pengunggah video yang juga kerabat dari korban bahwa peristiwa tersebut terjadi di Kota Padang, Sumatera Barat.
Baca Juga: Saksi N Dengar Alasan Mario Dandy Aniaya David Ozora: Adik Saya Dilecehkan
Dijelaskan oleh akun tersebut, bahwa peristiwa tak patut ditiru ini berawal dari pelaku dengan inisial MKF kerap memalak korban, MD.
MD merupakan anak yang 'lemah' atau mempunyai kekurangan dari sisi cara berpikir, begitu tulis akun @narayatnae.
Jika pelaku tak mendapat uang dari MD, tak segan pukulan akan didapatkan oleh korban. Peristiwa pemalakan ini terjadi sejak korban kelas 11.
Kerap dipalak pelaku, korban pada akhirnya tak terima hingga terjadilah peristiwa seperti terlihat dalam video.
"KRONOLOGI: -SENIN.(di sekolah) korban dipalak dengan cara paksa,lalu korban tidak ingin memberikan uang kepada pelaku karna sudah kesel/bosan diminta terus,pelaku langsung memukul korban. lalu pelaku dikarenakan kesal langsung mengajak korban duel/bertengkar 1v1, lalu korban yang kondisinya lagi kesel juga ditambah dia yang mempunyai kekurangan langsung menyetujui tindakan tersebut(jam keluar main), lalu mereka pergi keluar sekolah dan menuju ke lapangan golf wirabraja ulu gadut dan memulai aksinya seperti yang ada di dalam vidio," jelas akun narayatnae.
Baca Juga: Sompral Saat Aniaya David, Mario Dandy: Gak Takut Gue Anak Orang Mati
Pihak Sekolah Kasih Solusi Jalan Damai
Menurut keterangan dari thread tersebut, sepulang sekolah orang tua korban yang melihat kondisi sang anak tak terima. Korban pulang dengan kondisi lemas dan wajah bengkak serta luka dibelakang telinga.
Keesokan harinya, orang tua korban melapor ke sekolah. Pihak sekolah justru memberikan solusi yakni jalan damai.
Pihak sekolah meminta pihak orang tua korban untuk kembali datang beberapa hari kemudian untuk tanda tangan surat damai.
"-RABU. pada sekitaran jam 2/siang pihak pelaku mendatangi rumah kediaman korban dan meminta maaf kepada korban dan juga berjanji akan menenggelamkan(original version: mambanam) pelaku jika dia berbuat seperti itu lagi dan meminta jalur damai kepada keluarga korban menyetujui permohonan tersebut(tidak tertulis)," lanjut akun narayatnae.
Selang sehari setelah keluarga pelaku datang ke rumah korban, salah satu tetangga melaporkan adanya video tersebut. Video itu menurut si tetangga didapatnya pada hari Rabu melalui pesan yang diteruskan dari rekannya.
Melihat video tersebut, orang tua korban langsung naik pitam dan berniat membawa kasus ini ke ranah hukum.
"JUMAT, keluarga korban menemui pihak sekolah dan seperti niat awal pihak korban menolak jalur damai dan sepulang dari sana korban langsung lapor ke polisi, pihak korban langsung mengirim vidio tersebut ke keluarga saya dan mama saya, lalu mama saya mengirimkan vidio itu ke saya," jelasnya.
Setelah video itu viral, pihak sekolah dikabarkan memeriksa semua ponsel milik siswa dan menghapus video bullying tersebut.
Dari update akun tersebut, pihak kepolisian dikabarkan sudah menangkap pelaku.
Polisi Sebut Peristiwa Itu Perkelahian
Sementara itu, mengutip dari SuaraSumbar.id, pihak kepolisian menyebut video viral tersebut adalah perkelahian antara dua pelajar.
Hal itu disampaikan oleh Kapolsek Pauah AKP Muzhendri. Menurutnya aksi tersebut terjadi pada Senin 6 Maret 2023.
"Informasi dari sekolah, ini bukan bully. Awal mereka saling ejek. Yang satu anak yatim piatu dan satunya anak yang memiliki keterbatasan mental," katanya, Sabtu (11/3/2023).
Ditambahkan oleh Muzhendri, bahwa pihak sekolah sudah melakukan mediasi sebanyak dua kali. Dan ada kesepakatan damai yang sudah dibuat.
"Sudah dua kali mediasi. Mereka sepakat berdamai dan pihak sekolah untuk sementara menskor pelaku sampai orang tuanya (pelaku) membayarkan biaya pengobatan korban," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Melokal, Momen Jackson Wang Makan Nasi Padang Ayam Pop Pakai Tangan Jadi Sorotan
-
Jadwal Buka Puasa Kota Padang Hari Ini, Kamis 6 Maret 2025
-
Ahmad Dhani Akui Tak Nyaman Lihat Rambut Pirang, Publik Ungkit Foto Dul Jaelani Blonde: Bikin Sakit Mata!
-
Bantai Semen Padang 6-0, Pelatih Dewa United Blak-blakan Kenapa Tak Bisa Puncaki Klasemen Liga 1
-
Kunjungi Lokasi Banjir, Rambut Klimis dan Outfit Gibran Jadi Sorotan Publik: Bersih Banget
Terpopuler
- Beda Adab Aaliyah Massaid dan Fuji Minta Tolong ke ART, Ada yang Dibilang OKB
- Sebut Lamborghini Rp22 Miliar Murah, Koleksi Mobil Firdaus Oiwobo Vs Hotman Paris Jomplang
- Nikita Mirzani Ditahan, Astrid dan Uya Kuya Ungkap Rasa Syukur: Tegak Lurus Polda Metro Jaya
- Rudy Salim Masuk Perangkap Firdaus Oiwobo, Kini Berakhir Kena Somasi
- Emil Audero: Kemungkinan Membela Timnas Indonesia Tidak Ada
Pilihan
-
Usai Pelampung, Kini Marina: Nasib Nelayan di Perairan Serangan Bali Kembali Diuji
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaru Maret 2025
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB, Terupdate Maret 2025
-
Prabowo Jadikan IKN Proyek Strategis Nasional Meski Efisiensi, Netizen: Duit Dari Mana?
-
Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 6 Maret 2025
Terkini
-
Bekasi Banjir, Keluarganya Ngungsi ke Hotel, Walkot Tri Adhianto: Gak Bermewah-mewah
-
Kesaksian Pekerja di Mal Mega Bekasi Sebelum Diterjang Banjir: Kejadiannya Cepet Banget!
-
Puluhan Sepeda Motor Terendam Banjir di Stasiun Bekasi
-
Cerita Pekerja Ungkap Detik-detik Air Banjir Terjang Mega Mal Bekasi, Pengunjung Panik Berlarian!
-
Banjir Bekasi 2025: Villa Nusa Indah Tenggelam, Warga Mengungsi ke Atap Rumah