Galih Prasetyo
Sabtu, 11 Maret 2023 | 16:20 WIB
Ilustrasi penganiayaan. [Shutterstock]

SuaraBekaci.id - Publik di laman sosial media Twitter marah melihat video viral yang tunjukkan seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) tampak menganiaya rekannya di sebuah tanah lapang.

Dalam video tersebut, pelaku menghajar korban berkali-kali, dari pukulan hingga tendangan. Saat korban sudah tidak berdaya, hantaman tangan pelaku berkali-kali mendarat telak ke kepala korban.

Pada video yang diunggah oleh akun Twitter @narayatnae dijelaskan kronologis peristiwa tersebut.

Menurut pengunggah video yang juga kerabat dari korban bahwa peristiwa tersebut terjadi di Kota Padang, Sumatera Barat.

Dijelaskan oleh akun tersebut, bahwa peristiwa tak patut ditiru ini berawal dari pelaku dengan inisial MKF kerap memalak korban, MD.

MD merupakan anak yang 'lemah' atau mempunyai kekurangan dari sisi cara berpikir, begitu tulis akun @narayatnae.

Jika pelaku tak mendapat uang dari MD, tak segan pukulan akan didapatkan oleh korban. Peristiwa pemalakan ini terjadi sejak korban kelas 11.

Kerap dipalak pelaku, korban pada akhirnya tak terima hingga terjadilah peristiwa seperti terlihat dalam video.

"KRONOLOGI: -SENIN.(di sekolah) korban dipalak dengan cara paksa,lalu korban tidak ingin memberikan uang kepada pelaku karna sudah kesel/bosan diminta terus,pelaku langsung memukul korban. lalu pelaku dikarenakan kesal langsung mengajak korban duel/bertengkar 1v1, lalu korban yang kondisinya lagi kesel juga ditambah dia yang mempunyai kekurangan langsung menyetujui tindakan tersebut(jam keluar main), lalu mereka pergi keluar sekolah dan menuju ke lapangan golf wirabraja ulu gadut dan memulai aksinya seperti yang ada di dalam vidio," jelas akun narayatnae.

Baca Juga: Saksi N Dengar Alasan Mario Dandy Aniaya David Ozora: Adik Saya Dilecehkan

Pihak Sekolah Kasih Solusi Jalan Damai

Menurut keterangan dari thread tersebut, sepulang sekolah orang tua korban yang melihat kondisi sang anak tak terima. Korban pulang dengan kondisi lemas dan wajah bengkak serta luka dibelakang telinga.

Keesokan harinya, orang tua korban melapor ke sekolah. Pihak sekolah justru memberikan solusi yakni jalan damai.

Pihak sekolah meminta pihak orang tua korban untuk kembali datang beberapa hari kemudian untuk tanda tangan surat damai.

"-RABU. pada sekitaran jam 2/siang pihak pelaku mendatangi rumah kediaman korban dan meminta maaf kepada korban dan juga berjanji akan menenggelamkan(original version: mambanam) pelaku jika dia berbuat seperti itu lagi dan meminta jalur damai kepada keluarga korban menyetujui permohonan tersebut(tidak tertulis)," lanjut akun narayatnae.

Selang sehari setelah keluarga pelaku datang ke rumah korban, salah satu tetangga melaporkan adanya video tersebut. Video itu menurut si tetangga didapatnya pada hari Rabu melalui pesan yang diteruskan dari rekannya.

Load More