SuaraBekaci.id - Saluran irigasi yang mengalir di Kampung Kedaung, Desa Kedungpengawas, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat tersumbat akibat tumpukan sampah plastik dan eceng gondok.
Dari unggahan video yang diposting akun Instagram @terangmedia, terlihat gundukan sampah plastik dan eceng gondok bahkan menutup air di saluran irigasi tersebut.
Terlihat seorang pria menggunakan bambung panjang berusaha keras agar air bisa mengalir di antara tumpukan sampah plastik dan eceng gondok.
Tumpukan sampah dan eceng gondok yang sumbat aliran irigasi tersebut diperkirakan sepanjang 300 meter dan tersangkut di tiap jembatan saliran irigasi.
Baca Juga: Pengunjuk Rasa Terancam Hukuman Mati karena Membakar Tempat Sampah dan Ban
Menurut salah satu perangkat RT setempat, sampah tersebut mengikuti arus air dari hulu. Namun menurutnya, ia tidak mengetahui sumber sampah dan eceng gondok tersebut.
Dikatakan oleh perangkat RT bahwa warga sekitar beberapa waktu ke belakang kerap kerja bakti untuk membersihkan sampah dari saluran irigasi. Namun tidak semua sampah terangkut.
Dari informasi warga disebutkan bahwa sampah yang menggenangai saluran irigasi tersebut didominasi sampah rumah tangga mulai dari popok bayi hingga sampah plastik.
Menurutnya gundukan sampah yang menutup saluran irigasi tersebut sudah tidak bisa lagi ditangani oleh warga. Ia pun berharap dinas terkait untuk turun menyelesaikan masalah ini.
Sebelumnya PJ Bupati Bekasi, Dani Ramdan sempat mengatakan bahwa Kabupaten Bekasi memang darurat sampah.
Baca Juga: Suka Buang Sampah di Kali? Siap-Siap Kena OTT Drone Pemprov DKI, Denda Rp 500 Ribu
"Ya, istilah darurat sampah ini bukan bahasa undang-undang, tapi hanya istilah populer untuk bisa membangkitkan sense of crisis dari aparat pemerintah dan masyarakat, terhadap kondisi permasalahan sampah di Kabupaten Bekasi," ucapnya beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, Pemkab Bekasi akan menindaklanjuti kedaruratan sampah tersebut dengan rencana aksi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
"Rencana aksi yang akan segera dilakukan adalah gerakan mengangkat sampah dari sungai. Sampah yang hanyut akan kita angkat supaya tidak hanyut ke laut," jelasnya.
Berita Terkait
-
BisKita Trans Wibawamukti Siap Meluncur, Organda Bekasi Minta Rem Darurat
-
Belum Ada yang Teridentifikasi, RS Polri Kumpulkan Sampel Jenazah Korban Kebakaran Pabrik di Bekasi
-
Kebakaran Hebat Pabrik di Bekasi, Saksi Ceritakan Momen Mencekam: Teman Saya Jadi Korban
-
Detik-detik Penggerebekan Markas Judol di Bekasi: 10 Pegawai Komdigi Tersangka
-
Putus Sekolah karena Biaya? Kartu Bekasi Maju BN Holik Janjikan Pendidikan Gratis
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
-
Review DADOO: Nostalgia Game Ular Tangga yang Bisa Main Multiplayer Secara Online
Terkini
-
Pilgub Jabar: Warga Kota Bekasi Dibayar 200 Perak Lipat dan Sortir Kertas Suara
-
Review Airpods Pro: Headset Super Canggih yang Cocok untuk HP Apa Saja
-
Daftar Nama Korban Luka dan Hilang Akibat Kebakaran Hebat Pabrik di Bekasi
-
Publikasi BRI: Ekspansi Bisnis UMKM pada Triwulan III 2024 Melambat
-
Debat Pilkada Bekasi: BN Holik-Faizal Dorong Kolaborasi Industri untuk Kesejahteraan Warga