SuaraBekaci.id - Peristwa tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat mengagetkan banyak pihak. Hingga saat ini motif dari satu keluarga itu tewas dalam kondisi mengenaskan diduga karena kelaparan masih jadi misteri.
Terbaru terungkap bahwa satu keluarga tersebut diduga memiliki aset sebesar Rp 3,8 miliar. Menurut keterangan tokoh pemuda Jakarta Barat, Umar Abdul Aziz juga mendapat informasi satu keluarga tersebut memiliki aset sebesar Rp 3,8 miliar.
"Kalau di liat dari segi rumah yang tinggal di kawasan komplek tidak mungkin dia tidak makan,” kata Umar mengutip dari Suara.com
Kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat ini pun jadi sorotan publik. Di laman media soal muncul analisis dari warganet. Kasus viral Burari Deaths pun dikaitkan dengan tewasnya satu keluarga di Kalideres.
Lantas apa itu Burari Deaths?
Burari Deaths merupakan kasus bunuh diri massal yang dialami 11 anggota keluarga Chundawat pada 2018 di New Delhi, India.
Sepuluh orang yang merupakan satu keluarga itu ditemukan tewas dalam kondisi gantung diri. Sedangkan satu korban lainnya yakni anggota tertua keluarga itu tewas dalam keadaan tercekik.
Para korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada 1 Juli 2018. Kasus ini pun menggemparkan India. Kisah mengenai peristiwa nahas ini sempat diangkat dalam serial dokumenter Netflix.
Dari hasil investigasi pihak kepolisian, terungkap bahwa para korban melakukan bunuh diri karena ritual sekte tertentu.
Baca Juga: Fakta Baru Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres
Namun pada awalnya, pihak kepolsiian menyebut tewasnya satu keluarga itu disebut sebagai kasus pembunuhan dan tidak dikaitkan dengan ritual sekte agama tertentu.
Hal ini dilakukan pihak kepolisian karena adanya tekanan dari publik serta aksi kerabat korban yang menutupi sejumlah fakta kasus.
Pada akhirnya polisi menemukan 11 buku harian yang telah disimpan selama 11 tahun. Dari isi buku harian itu terungkap catatan lengkap untuk anggota keluarga melakukan bunuh diri massal.
Hasil investigasi mengungkap bahwa buku harian tersebut ditulis oleh dua orang korban yakni Priyanka dan Nitu. Namun diduga keduanya didikte oleh Lalit, anggota yang paling berkuasa di keluarga tersebut.
Meski begitu, anggota kerabat korban lain menampik fakta-fakta tersebut dan menyebut tewasnya anggota keluarga adalah pembunuhan bukan bunuh diri.
Catatan Redaksi:
Tag
Berita Terkait
-
Fakta Baru Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres
-
Diduga Punya Aset Rp 3,8 Miliar, Sekeluarga di Kalideres Benar-benar Mati karena Kelaparan?
-
Fakta Baru Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Polisi Temukan Bungkus Makanan dan Struk Belanja
-
Polisi Bawa Barang Ini dari Rumah Tempat Satu Keluarga Tewas, Penyebab Elon Musk Absen di KTT G-20
-
Kata Dokter Forensik Soal Satu Keluarga Tewas di Kalideres Ditemukan Mengering: Dugaan Keracunan dan Misteri Kapur Barus
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
BRI Perluas Jangkauan Perbankan dengan Konektivitas Satelit
-
BRI Berkiprah 130 Tahun, Hadirkan 7.405 Kantor dan AgenBRILink Perkuat Akses Keuangan Nasional
-
BRI Sahabat Disabilitas Telah Berdayakan 370 Disabilitas di Berbagai Wilayah Indonesia
-
Kontribusi 19,9% Laba BRI Didongkrak Bisnis Bullion dan Emas
-
Wali Kota Bekasi Bagi-bagi Mainan untuk Anak-anak Korban Banjir