Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Kamis, 10 November 2022 | 08:55 WIB
Ilustrasi tawuran antarwarga. Polisi meringkus enam pelaku tawuran di Belawan, Kota Medan. Tawuran tersebut diketahui terjadi pada Rabu (21/7/2021) dini hari. [Antara]

SuaraBekaci.id - Malam itu di Kota Bekasi, KIL bukan nama sebenarnya saat asyik nongkrong di basecamp bersama rekan-rekannya.

Jam menunjukkan pukul 03:00 dinihari WIB. Malam itu suasana basecamp yang berlokasi Kota Bekasi, Jawa Barat tampak biasa-biasa saja sampai ada panggilan masuk ke ponsel milik KIL.

Panggilan itu dari rekan KIL. Si rekan meminta KIL kumpulkan pasukan untuk menyerang kelompok remaja lainnya.

"Mau ribut tuh teman gua, ngabarin gua, 'ayo KIL bantuin gua ribut'," ujar remaja berusia 20 tahun tersebut saat ditemui SuaraBekaci.id, Rabu (9/11).

Baca Juga: Gengster Geber-geber Bikin Berisik, Polisi: Alhamdulillah Warga Tanah Tinggi Tidak Terpancing

Mendapat permintaan itu, KIL sempat mengajak rekan-rekannya yang ada di basecamp untuk angkat senjata, ikut tawuran.

Namun ajakan KIL saat itu tak digubris oleh rekan-rekannya. Mereka berdalih sudah sangat malam dan malas gerak, alias mager kalau perkataan anak zaman sekarang.

"Bocah masih rame di sini, yaudah gua ajakin 'eh lu ribut kagak, kemaren lu pada nanyain ribut mulu' dijawab sama bocah 'enggak ah KIL udah jam 3 mager'," cerita KIL.

Dapat penolakan dari rekannya itu, KIL sempat berpikir dua kali untuk berangkat menuju lokasi tawuran. Apalagi KIL mengingat setiap membantu kelompok rekannya itu, ia mengaku selalu berjuang sendirian di garis depan.

Namun entah dapat bisikan setan dari mana, KIL malah bergegas untuk berangkat ke lokasi tawuran di salah satu wilayah Kota Bekasi tersebut.

Baca Juga: Video Pelaku Gengster Ditelanjangi Warga dan Diikat di Tiang Listrik, Netizen: Kasih Balsem Bro

KIL sempat mengajak sejumlah rekannya yang lain lewat panggilan telepon. Alhasil KIL berangkat menuju ke lokasi tawuran bersama 5 orang rekannya yang lain.

Nahas bagi KIL belum sampai di lokai tempat tawuran, ia mendapat adangan warga. Ia pun bersama rekannya jadi bulan-bulanan warga.

Beruntung nyawanya tak habis diamuk massa. Salah seorang RT berhasil menyelamatkan KIL dan rekannya dari amuk massa.

"Akhirnya gua dipisahin sama RT-nya dibawa kebelakang, yaudah gua bilang aja ke RT-nya 'pak buruan pak telpon polisi pak, dari pada saya habis sama warga, RT-nya cuma jawab 'iya sabar'," cerita KIL.

Kontributor : Danan Arya

Load More