Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 08 November 2022 | 09:48 WIB
Randy, Ubay, Dan Rama Nidji saat dijumpai usai tampil di acara “Monday Replay” di Anjungan Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (7/11/2022). [ANTARA/Lifia Mawaddah Putri]

SuaraBekaci.id - Musisi dan pekerja seni di Tanah Air baru bisa bernapas lega setelah sejumlah pembatasan sosial dikurangi seiring dengan melandainya penyebaran COVID-19. Mereka pun diizinkan kembali untuk menggelar konser musik.

Meski demikian, tak mudah untuk menggelar konser musik. Banyak acara musik yang ditunda, dibatalkan bahkan dibubarkan di tengah jalan.

Terkait hal itu, Nidji berpesan untuk sama-sama saling introspeksi diri agar ke depannya kesalahan yang sama tak terulang kembali.

“Kalau gue sih lebih ke introspeksi saja ya. Gue capek lihat orang-orang saling memaki gitu loh. Lo nggak kasihan apa sama para penyelenggara acara yang sudah nyiapin sebenernya,” ungkap sang vokalis Muhammad Yusuf Nur Ubay atau yang akrab disapa Ubay, Senin (8/11/2022) malam.

Baca Juga: Cegah Inflasi Jadi Alasan Konser Musik Outdoor di Bekasi Tetap Berlangsung, Kombes Hengki: UMKM Kan Bisa Jualan Cimol

“Kita baru saja napas,” timpal Randy Danistha selaku keyboardis.

Di sisi lain, gitaris Nidji Ramadhista Akbar juga menyampaikan pendapatnya bahwa jika sebuah acara musik dibatalkan atau terjadi kerusuhan, banyak sekali orang yang akan dirugikan terutama penyelenggara acara tersebut.

Rama pun berharap agar kejadian-kejadian acara musik yang batal atau rusuh tak akan terjadi dan acara musik tetap terus bisa diadakan.

“Musisi kan talent, jadi yang dirugikan itu orang-orang event itu sendiri. Kan banyak. Yang dirugikan bukan cuma musisi. Jadi maksudnya ini kan event baru berjalan. Mudah-mudahan sih jangan stop lagi,” kata Rama.

“Kita lihat banyak yang pakai nama festival dan lain-lain. Dan itu semua orang datang dan nonton. Mungkin dari sisi penyelenggara harus lebih lagi memperhatikan dari hulu ke hilir. Dan kita juga harus support. Justru di situ kita harus saling support. Memang harus diperhatikan SOP dan lain-lainnya,” tambahnya.

Baca Juga: Musisi Band Vierratale Kevin Aprilio Mendadak di Periksa Bareskrim Polri, Ini Kasusnya?

Lebih lanjut, Rama juga mengungkapkan bahwa Nidji sendiri ingin menyelenggarakan konser seperti beberapa grup band legendaris lainnya seperti Dewa19 dan Sheila On 7 yang akan menggelar konser.

Namun, Nidji sendiri belum merencanakan untuk menggelar konser. Band itu lebih memilih untuk berjalan perlahan mengingat Nidji baru mulai aktif kembali pada 2019 lalu setelah sempat hiatus.

“Pengen. Tapi kita mau pelan-pelan dulu. Bisa dibilang kan kita baru balik 2019, terus 2020, 2021 pandemi. Bisa dibilang kita baru jalan lagi di quarter 3 tahun ini. Ya kita nikmatin dulu saja. Kalau rencana sih selalu mau ada rencana ke situ (konser). Cuma pelan-pelan saja, nggak mau buru-buru,” ujar Rama.

Terakhir, Randy berpesan bahwa keuntungan atau uang bukanlah segalanya. Oleh sebab itu di saat seperti sekarang ini, Randy berharap semuanya dapat saling bahu membahu menciptakan ekosistem acara musik yang baik agar ke depannya dapat terselenggara event yang lancar tanpa ada kerusuhan.

"Balik lagi. Cuan tuh bukan segalanya. Kita harus ciptain ekosistem ini tuh sama-sama. Maksudnya ketika ekosistemnya benar, semua bakal kebagian cuannya. Jangan mikir cuan mulu. Semoga kejadian kemarin bisa jadi pelajaran buat kita sama-sama ciptain ekosistem yang sehat buat industri kreatif,” pesan Randy.

“Harapannya bisa saling belajar, menghargai dan diperhatikan dari hulu ke hilir. Jadi kayak, jangan sampai terulang kembali,” kata Ubay menimpali. [Antara]

Load More