SuaraBekaci.id - Pejabat atau Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengajak masyarakat turut berkontribusi mengantisipasi potensi kerawanan pangan.
Masyarakat bisa berkontribusi mudai dari menanam bahan cepat panen hingga membuat gudang penyimpanan pangan.
Menurut Dani, ketersediaan pangan merupakan pemenuhan hak asasi manusia yang mendasar dan fundamental sebagai bentuk upaya membangun kehidupan berkualitas.
"Pangan ini hak asasi dan hak dasar setiap manusia agar mereka memiliki kehidupan yang berkelanjutan dan sejahtera. Walaupun tidak serta merta, kebutuhan pangan akan selalu terjaga kalau kita memiliki upaya-upaya yang berkesinambungan," katanya di Cikarang, Jumat (4/11/2022).
Dani meyakini berbagai tugas yang akan dijalankan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi tidak terlepas dari beberapa aspek jangka menengah dan jangka panjang guna menjaga keamanan, ketersediaan, serta keragaman pangan.
"Saat ini Dinas Ketahanan Pangan menjadi krusial. Mereka harus tetap bertahan dan berkesinambungan agar dapat mengantisipasi potensi kerawanan pangan yang cukup tinggi," katanya.
Dia menjelaskan untuk menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Bekasi, aspek jangka pendek yang bisa dilakukan adalah dengan cara membuat tanaman cepat panen atas kerja sama dengan Dinas Pertanian, jangka menengah dengan membuat gudang cadangan penyimpanan stok pangan.
"Jangka panjangnya ialah memiliki badan usaha milik desa. Tahun depan kami bisa memulai strategi ini dan berfokus pada bagaimana cara menjaga ketahanan pangan untuk menghindari kelangkaan pangan," ucapnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi Abdul Rofiq mengatakan tengah menyusun dan merumuskan kebijakan pangan yang akan diterapkan dalam upaya membangun ketahanan pangan, sebagai tindak lanjut arahan kepala daerah.
"Menindaklanjuti arahan Penjabat Bupati Bekasi, dengan tiga fokus utama tugas ini kami mencoba merumuskan apa yang harus dilakukan Dinas Ketahanan Pangan ke depan," katanya.
Rofiq mengaku Kabupaten Bekasi memiliki kekayaan sumber karbohidrat dan protein lain sehingga masyarakat bisa memanfaatkan bahan pokok seperti singkong untuk dijadikan makanan siap saji.
"Masyarakat kita masih bertumpu pada olahan beras dan tepung, padahal kita kaya akan protein dan karbohidrat lain, seperti singkong yang bisa dijadikan kroket, sayuran pakcoi yang juga bisa dijadikan puding. Jadi kerawanan pangan ini bisa kita atasi," kata dia. [Antara]
Berita Terkait
-
Indonesia Gemar Impor Singkong
-
Jasindo Tawarkan Asuransi Pertanian untuk Peningkatan Produktivitas Pangan Nasional
-
Permasalahan Sertifikat Pagar Laut Meluas, Kini Mencapai Subang, Sumenep dan Pesawaran
-
Misteri Pagar Laut Raksasa di Bekasi Terungkap, Dua Perusahaan Miliki SHGB
-
Penampakan 'Tongkat Malaikat Maut' dalam Tawuran Berdarah di Pebayuran Bekasi
Tag
Terpopuler
- Setelah Nathan Tjoe-A-On, Giliran Shayne Pattynama Menghilang
- Tiba di Indonesia, Mantan Striker Sampdoria Jadi Asisten Patrick Kluivert?
- Tak Pernah Flexing Kekayaan, Seperti Apa Rumah Nurhayati Subakat?
- Detik-Detik Skincare Maia Estianty Kena Review Pakai Hasil Uji Lab, Doktif: Nggak Approve Tapi...
- Meninggal Dunia, Indra Bekti Ungkap Kenangan Manis Bersama Ibu Sambung
Pilihan
-
Jason Yeo Kiper Berdarah Riau di Jerman Punya 'Hubungan' dengan Shin Tae-yong
-
Banjir Belum Surut, Buaya Berkeliaran, Warga Desa Santan Tengah Terjebak Tanpa Bantuan
-
Sritex: Hidup Segan Karena Utang, Going Concern pun Suram!
-
Tol Layang Balikpapan-IKN Segera Dibangun, Target Rampung 2027
-
Peluang Keberlanjutan Usaha, Ini Langkah Manajemen PT Sritex
Terkini
-
Pak Dedi Mulyadi Tolong! Warga Bekasi Ketakutan Mati Tertimpa Tower BTS
-
Bahaya! Fenomena di Bekasi: Tower BTS Dibangun di Atas Rumah Warga
-
17 Jam Banjir Kepung Bekasi, Warga Pondok Ungu Ngeluh Gak Bisa Cari Nafkah
-
Tewas Tertimpa Tower di Bekasi, Jasad Rustadi Berhasil Dievakuasi Setelah 2 Hari
-
Diguyur Hujan Deras, Bekasi Dikepung Banjir: Ada 14 Titik Tertinggi 1 Meter