Galih Prasetyo
Sabtu, 22 Oktober 2022 | 20:13 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati saat ditemui di kantor dinas kesehatan Kota Bekasi (Suara.com/Danan Arya)

Mengetahui hal tersebut Warsih merasa panik dan bergegas membawa sang anak ke puskesmas terdekat, akan tetapi kondisi sang anak terus menurun dan dilakukan tindakan lanjutan kerumah sakit.

"Nah akhirnya ke puskesmas setempat, tapi tidak bisa dirawat, dia harus di bawa ke rumah sakit karena dia sudah dalam keadaan koma," ujarnya

Setelah mendapatkan perawatan insentif selama hampir sebulan, dokter menduga penyakit yang di derita Hilmi adalah demam berdarah.

"Di rawat di rumah sakit kurang lebih selama 23 hari, awalnya diprediksi demam berdarah, tapi setelah di tambah trombositnya, belum ada perbaikan," ujar Warsih.

Setelah tidak kunjung membaik, akhirnya Hilmi terpaksa harus di Ultrasonografi (USG) agar mengetahui jelas penyakit yang di derita.

"Kemudian di USG kembali, ginjalnya disitu diprediksi ada gejala ginjal kronis," kata Warsih.

Setelah itu Warsih dapat membawa anaknya pulang kembali ke Bekasi, akan tetapi setalah tiga hari setelah berada dirumah kondisi Hilmi kembali drop.

Dan bergegaslah Warsih membawa anaknya menuju Rumah sakit umum daerah (RSUD) Kota Bekasi.

"Selama tiga hari dirumah, anak saya ngdrop kembali, yaudah saya bawa ke RSUD," ucapnya.

Baca Juga: Obat Sirup yang Dikonsumsi Pasien Gagal Ginjal Akut, Cek Daftar 91 Obat Berikut

Warsih mengungkapkan sang anak menjalani perawat selama lima hari di RSUD Kota Bekasi, hingga akhirnya dipulangkan dan disarakan oleh dokter untuk melanjutkannya ke RSCM.

Akhirnya Hilmi mendapatkan perawatan kembali dirumah sakit yang berbeda dan dari situ dokter menyuruhnya untuk melakukan cuci darah.

"Kita masuk ke RSCM, dari instalasi gawat darurat (IGD) anak saya dirawat kembali selama dua minggu hasilnya dokter mengatakan mau tidak mau anaknya harus cuci darah," ucapnya.

Saat ini Hilmi setelah divonis menderita gagal ginjal kronis, dirinya rutin setiap seminggu sekali untuk cuci darah di RSCM.

"Awal bulan maret ya tanggal 3, anak saya mulai dibedah dipasang CDR, selang ini akses untuk cuci darah," tutup Warsih.

Kontributor : Danan Arya

Load More