SuaraBekaci.id - Cerita lain pasca tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 Aremania dan ratusan lainnya luka-luka bikin publik mengelus dada.
Seorang Aremania yang diketahui asal Probolinggo tidak pulang ke rumah dan sudah 12 hari bertahan di Stadion Kanjuruhan.
Seperti dikutip dari thread akun Twitter @AremaIDN, disebutkan bahwa Aremania yang bernam Rusdi (17) itu merupakan warga Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.
Rusdi sudah 12 hari bertahan di Stadion Kanjuruhan pasca tragedi berdarah 1 Oktober 2022.
Menurut pengakuan seorang penjual kopi di area Stadion Kanjuruhan, ibu Tin (59), bahwa Rusdi kabarnya datang ke Kanjuruhan untul menonton Arema vs Persebaya bersama tiga orang rekannya.
"Sama saya korban ini ngomong, datang ke stadion sama tiga temannya. Nah, tiga orang temannya ini meninggal dunia semua. 1 cewek, 2 laki laki. Tinggal dia sendiri." tulis thread akun @AremaIDN.
Menurut Ibu Tin, dirinya sempat beberapa kali menyarankan kepada Rusdi agar segera pulang ke rumah dan menyebut bahwa tiga orang rekannnya sudah tiada.
“Kalau mau buang air ke sini mas. Saya tanya, pulang lah nak, tiga temanmu sudah tiada. Tapi jawabnya nggak mau pulang, masih merasa ia bersama teman-temannya dan menunggu temannya yang meninggal itu,” ujar Bu Tin.
Ibu Tin menyebut bahwa Rusdi bertahan di Kanjuruhan untuk menunggu ketiga rekannya. Menurut pengakuan Ibu Tin, bahwa Rusdi juga takut pulang, lantaran khawatir kena omel kakaknya.
“Sudah saya bilang agar pulang, tapi dia bersikukuh menunggu temannya. Kalau ngopi di sini saya gratiskan juga gak mau. Alasannya kalau pulang katanya takut sama kakaknya. Dia kan anak yatim piatu juga, kasihan saya mas,” tutur Bu Tin menahan tangis.
"Selama 11 hari di Stadion, Rusdi ini selalu berkeliling. Berjalan dengan tatapan kosong. Terkadang Rusdi tidur di depan pintu utama stadion. Dan patung kepala singa tegar,"
Dari thread @AremaIDN disebutkan bahwa pihak RSUD Kanjuruhan telah menurunkan tim psikolog untuk mencari keberadaan Rusdi.
“Anak ini sudah hampir dua Minggu di Stadion. Datang menonton Arema bersama tiga orang temannya, yang tiga orang itu meninggal dunia semua. Kami juga berkoordinasi dengan Dinkes Probolinggo yang mencari keberadaan anak tersebut,” kata Sub Kordinator Monev dan Pelayanan Medis RSUD Kanjuruhan Lukito Condro.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa Rusdi telah dievakuasi dan saat ini posisinya berada di Pesantren Romo Yai Suroso di Desa Putat Lor Godanglegi.
"Sudah di evakuasi, sekarang posisi di Pondok Pesantren Romo yai Suroso, Putat lor gondang legi. info dari sam nawi CSA," tulis akun @87_SingoEdan
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia Kalah, Adab Erick Thohir ke Gibran Jadi Gunjingan: Harusnya ke Korban Tragedi Kanjuruhan
-
Jelang Timnas Indonesia vs Jepang, Media Asing Singgung Tragedi Kanjuruhan
-
Kasus Dana Hibah Jatim, KPK Periksa 6 Tersangka Termasuk Politikus PDIP dan Gerindra
-
2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Pukulan Telak, dan Titik Balik Sepak Bola Indonesia
-
Refleksi Dua Tahun Tragedi Kanjuruhan: Trauma Belum Hilang, Keadilan Masih Buram
Tag
Terpopuler
- Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
- Gibran Disebut Ikut Selamatkan Warga Los Angeles saat Kebakaran, Netizen: Nyelamatin IPK Aja Nggak Bisa
- Pratama Arhan Ditertawakan saat Lakukan Lemparan Jauh di Bangkok United
- Nagita Slavina Terancam Kena Cancel: Keharaman Babi Mengalahkan Korupsi dan Zina
- Temui Jalan Terjal, Striker Keturunan Indonesia Pilih Pulang ke Belanda
Pilihan
-
Berita Duka: Tokoh Mega Bintang Mudrick Sangidu Meninggal Dunia
-
Bisnis Lesu, Starbucks PHK Karyawan Mulai Maret 2025
-
Peringatan Dinkes Kaltim: Leptospirosis Mengintai di Genangan Hujan
-
Skandal Parkir Samarinda: Audit Inspektorat Siap Bongkar Ketidakwajaran Setoran
-
Maksimalkan MBG di Kaltim, Pengamat Ekonomi: Pangkas Uang Makan dan Gaji Pejabat!
Terkini
-
KKP Segel Pagar Laut Milik PT TRPN di Bekasi, Kuasa Hukum: Bukan Salah Kami!
-
Viral Pagar Laut Misterius di Bekasi, KKP Ambil Langkah Penyegelan
-
Pagar Laut Misterius di Bekasi Ganggu Rezeki Nelayan, Pemprov Jabar Klaim Begini
-
Tuntut Pembunuh Suaminya Dihukum Berat, Istri Sandy Permana: Nyawa Dibayar Nyawa
-
Pelajar SMP di Bekasi Jadi Korban Penipuan Uang Palsu Lewat Facebook, Dapat Upah Rp50 Ribu