Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Rabu, 21 September 2022 | 12:50 WIB
Tabloid Anies Baswedan beredar di Masjid Al Amin Kota Malang. [Foto: Times Indonesia]

SuaraBekaci.id - Tabloid yang isinya menampilkan ketokohan Gubernur Anies Baswedan beredar di sejumlah pasar rakyat dan masjid di Kota Malang, Jawa Timur, baru-baru ini.

Anies salah seorang tokoh nasional yang dijagokan untuk maju ke bursa pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Dia sudah menyatakan diri siap maju jika didukung partai.

Setelah muncul tabloid politik itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengingatkan bahwa tempat ibadah dilarang digunakan untuk berpolitik praktis.

“Jadi ini tempat ibadah jangan sampai dibuat untuk kampanye atau sebagainya. Kalau di tempat umum saya kira silakan saja. Kalau di masjid saya akan minta DMI (Dewan Masjid Indonesia) buat selebaran” ujar Sutiaji dalam laporan Beritajatim.

Baca Juga: Pengamat Politik Sebut Jika Nasdem Tak Bisa Kunci PKS, dan Demokrat akan Kehilangan Momentum

Beritajatim tidak menyebutkan nama tabloid, kapan terbit, susunan redaksi, dan siapa yang menyebarkan.

Tapi disebutkan tabloid itu disebarkan kepada jemaah yang mengikuti salat Jumat pada (16/9/2022).

Sutiaji menyebutkan dampak yang bisa muncul jika tempat ibadah dijadikan tempat berpolitik, misalnya perpecahan antar umat.

“Jangan membawa dan menarik narik urusan yang berbau politik ke tempat ibadah. Walaupun di tempat ibadah, nanti dapat menimbulkan kekacauan umat. Jangan sampai menghilangkan nilai-nilai baik yang ada di sana,” kata Sutiaji.

Wali kota meminta Dewan Masjid Indonesia Kota Malang untuk merespons penyebaran tabloid politik itu dengan menyebarkan selebaran berisi instruksi agar masjid jangan dijadikan ladang kampanye.

Baca Juga: Soal Kelanjutan Program Anies Baswedan, Kenneth PDIP: Penjabat Gubernur Engga Ada Kewajiban

Siapa yang menyebarkannya?

Partai Keadilan Sejahtera Kota Malang menyoroti penyebaran tabloid itu.

PKS merupakan salah satu partai yang memasukkan nama Anies Baswedan dalam daftar calon presiden potensial mereka.

Tetapi PKS belum ingin terburu-buru mengumumkan nama kandidat yang akan mereka usung dalam waktu dekat.

Soal penyebaran tabloid, Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan PKS Kota Malang Ahmad Fuad menyebut  "Ini hanya relawan yang tak terkoordinasi. Aksi di lapangan itu kreativitas teman-teman saja," ujar Fuad di DPRD Kota Malang, Selasa (20/9/2022).

Fuad mengatakan seharusnya tim sukses maupun relawan meminta izin untuk menyebarkan tabloid, apalagi dilakukan di lingkungan masjid.

Tabloid berisi informasi tentang Anies Baswedan tak hanya disebarkan di masjid, tetapi juga sejumlah pasar seperti di Pasar Klojen dan Pasar Bareng dengan topik utama "Mengapa Harus Anies?"

"Ini bagian evaluasi. Mungkin akan kami sampaikan ke teman-teman relawan Anies untuk mengerem. Tapi yang menyebarkan di ruang publik sama masjid itu bukan pihak yang sama," ujarnya dikutip dari Timesindonesia.

Load More