Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Minggu, 11 September 2022 | 10:53 WIB
Potret Najwa Shihab (Instagram/najwashihab)

SuaraBekaci.id - Sindiran pedas berikan jurnalis Najwa Shihab kepada organisasi sepak bola Indonesia, PSSI. Menurut Najwa, dirinya tahu bahwa orang PSSI tak mau diundang ke Mata Najwa.

Saat menjadi bintang tamu di kanal Youtube HAS Creative di acara Maling dengan dipandu komika Mamat Alkatiri, Najwa menegaskan bahwa dirinya tak punya kepentingan apa-apa di sepak bola nasional.

Sindiran kepada PSSI ini berawal saat Mamat Alkitiri bertanya soal keberpihakan dan independensi masyarakat dan jurnalis di era saat ini.

"Aku selalu bilang wartawan itu harus independen bukan netral. Karena menurut aku independen dan netral itu beda yah,"

Baca Juga: Didesain Buro Happold Perancang Stadion Tottenham Hotspurs, Stadion JIS Dinyatakan tak Layak PSSI

"Netral itu lu gak nunjukin sikap tidak ke A dan ke B. Lu diam aja gak nunjukin sikap apapun. Sementara independen tidak punya kepentingan apapun. Kecuali kepentingan publik dan kebenaran,"

Najwa Shihab pun menegaskan bahwa ia tak pernah ragu menunjukkan keberpihakan. Ia lalu menjelaskan soal penolakan kepada Undang-undang KPK yang melemahkan, RUU Cipta kerja hingga ke soal bola nasional.

"Soal PSSI, aku tahu PSSI sebel banget sama Mata Najwa. Gak pernah mau diundang Mata Najwa. Terserah gak papa, gak usah datang," kata Najwa Shihab.

"Gua gak ada kepentingan apapun. Gak punya klub bola, gak peduli yang menang siapa gitu klubnya, mau Persija, mau Persib,"

"Kalo ngomongin PSSI itu gak ada kepentingan. Kepentingannya cuma make sure bola kita itu bersih dari mafia dan suap," tegasnya.

Baca Juga: Diduga Sindir Iwan Bule Sebut Jawa Barat International Stadium, Kaesang Pangarep Dipuji Warganet: Aku Padamu Mas

Di acara Mata Najwa, jurnalis berusia 44 tahun ini beberapa kali mengangkat persoalan di sepak bola nasional, mulai dari mafia sepak bola hingga kasus kematian para suporter. 

Tagar PSSI Bisa Apa juga sempat menjadi viral di media sosial saat Najwa Shihab membongkar praktik mafia di kompetisi sepak bola nasional. 

Load More