SuaraBekaci.id - Nasib miris dialami seorang pemuda asal Sukabumi berusia 28 tahun, Alif Fitrah Rodillah di Laos. Alif diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Alif ialah pemuda yang sempat mengirim direct message (DM) via Instagram kepada Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Alif mengirim pesan kepada Jokowi dan Ridwan Kamil agar ia bersama 13 warga negara Indonesia (WNI) lainnya bisa segera pulang ke Indonesia.
Alif menyebut bahwa ia tidak bisa pulang ke Indonesia karena pihak perusahaan yang mempekerjakannya meminta bayaran uang.
Untuk bisa pulang ke Indonesia, menurut Alif, pihak perusahaan meminta uang ganti rugi sebesar 4.000 USD atau sekitar Rp 59 juta.
Perusahaan berdalih bahwa uang itu telah mereka bayarkan saat membeli Alif dan temannya dari agen penyalur kerja. Saat ini, Alif berada masih berada di Laos dan ditempatkan di sebuah apartemen bersama 13 WNI lainnya.
Kepada Sukabumiupdate--jaringan Suara.com, Alif yang saat ini terpapar Covid-19 menceritakan pengalaman buruk selama berada di apartemen.
Menurutnya, pihak perusahaan memang memberikan makanan untuknya dan 13 WNI lain, namun makanan yang dberikan sangat tidak layak yakni daging kodok.
Alif berharap bahwa ia bisa segera pulang ke Indonesia.
"Di sini kan daerah Golden Triangle ya dekat-dekat Laos, Myanmar, Kamboja, Thailand perbatasan segitiga emas takutnya dijual ke negara lain. Kita 13 orang Indonesia ingin segera dipulangkan takutnya dijual," harapnya.
Alif Tergodang Iming-iming
Alif menceritakan bahwa sampai ia sampai ke Laos karena tergodang iming-iming penyalur kerja di Sukabumi yang menjanjikan gaji besar dengan kerja di Thailand.
Tiba di ibu kota Thailand itu, mereka melanjutkan perjalanan dengan pesawat ke Chiang Mai Thailand. Di daerah itu, Arif dan temannya dijemput naik mobil dan perjalanan diteruskan dengan naik taksi lalu nyeberang dari sungai Mekong ke Laos pakai perahu.
Disini Alif mulai curiga ada yang tidak beres dengan tawaran kerja tersebut. Karena mereka kini sudah berada di negara Laos.
Tiba di Laos, Alif dan 13 WNI lainnya ditempatkan di sebuah apartemen. Mereka langsung diarahkan bekerja sebagai pencari investor di situs aplikasi Trading.
Tag
Berita Terkait
-
Nasib Miris Pemuda Sukabumi di Laos, Terkena Covid-19 hingga Harus Bayar Rp 59 Juta untuk Bisa Pulang ke Indonesia
-
Total 1.968 Kasus HIV Di Sukabumi, Kebanyakan Dari Seks Menyimpang
-
Kena Prank Pertalite Belum Naik, Begini Reaksi Warga Sukabumi yang Antre di SPBU
-
Bisa Kuras Isi Dompet, Warga Sukabumi Tolak Kenaikan Harga Pertalite
-
Nyesek! Kebakaran Rumah Hanguskan 2,5 Ton Padi di Sukabumi
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
RUPSLB BRI 2025 Perkuat Tata Kelola dan Fondasi Pertumbuhan
-
BRI Tebar Dividen Interim 2025 untuk Saham, Kinerja UMKM Jadi Penopang
-
Ini Tanda Galon Air Minum yang Harus Ditolak Sekarang Juga
-
BRI Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Bantuan Bencana Sumatra, Salurkan Donasi Dukung Mobilitas
-
BRI Pastikan Ketersediaan Kas dan Digital Banking Saat Nataru, Dukung Liburan Nasabah Makin Nyaman