Galih Prasetyo
Kamis, 01 September 2022 | 22:00 WIB
Wadon Persikasi, suporter wanita Laskar Bendo Item (Instagram @wadonpersikasi)

Di Iran misalnya sejak 1980 pemerintah melarang keras perempuan bersentuhan langsung dengan sepakbola. Bagi suporter perempuan di Iran memberanikan diri untuk datang ke stadion dan menonton pertandingan sepakbola yang dimainkan pemain laki-laki sama saja merelakan diri mereka masuk ke dalam bui.

Perjuangan suporter wanita juga dirasakan oleh mereka yang berada di Palestina, tepatnya di Jalur Gaza.

Mengutip dari laporan thenational.ae, pihak otoritas Gaza menerapkan aturan keras untuk para wanita datang langsung ke stadion sepakbola. Hamas yang menguasai wilayah Gaza ini meminta sejumlah klub sepabola di sana untuk tidak mengizinkan para wanita ini masuk ke stadion.

Banyak faktor yang membuat para wanita tak mendapat izin menonton langsung ke stadion, salah satunya tentu saja masalah keamanan.

Agresi Isreal di wilayah tersebut yang tak mengenal waktu bisa menjadi marabahaya untuk mereka. Selain tentu saja prinsip-prinsip yang memang tak bisa ditawar-tawar soal munculnya sosok wanita dihadapan publik.

Meski begitu hal tersebut tak membuat sejumlah wanita di Palestina patah arang. Sejumlah wanita nekat datang meski hanya bisa memberikan dukungan di luar pagar stadion.

Load More