Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Kamis, 01 September 2022 | 22:00 WIB
Wadon Persikasi, suporter wanita Laskar Bendo Item (Instagram @wadonpersikasi)

SuaraBekaci.id - Sepak bola selalu identik dan dicap sebagai olahraga maskulin, olahraga yang selalu bertautan dengan kaum laki-laki. Kadang, melihat pemain sepak bola wanita publik masih terlihat 'aneh', pun dengan suporter wanita.

Hampir di semua klub sepak bola pasti memiliki suporter wanita. Pun dengan Persikasi, klub kebanggaan masyarakat Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Salah satu basis suporter wanita Persikasi dikenal dengan sebutan Wadon Persikasi. Wadon Persikasi sendiri memiliki arti Wanita Doyan Persikasi. Kelompok suporter wanita Persikasi ini bukan sekedar pemanis di tribun stadion.

Kehadiran para suporter wanita Persikasi ini selalu menghiasi tiap tim berjuluk Laskar Bendo Item bermain di Stadion Wibawamukti, Kabupaten Bekasi.

Baca Juga: Laju Persikasi Bekasi di Piala Soeratin U-17, Laskar Bendo Item Masuk ke Babak 8 Besar

Peran dan dukungan para suporter wanita menjadi sangat berpengaruh untuk tiap pertandingan Persikasi.

Dalam salah satu unggahan Instagram @persikasifans, terdapat postingan soal sepak terjang suporter wanita Persikasi.

Di postingan tersebut, terdapat kutipan menarik soal hak perempuan menikmati pertandingan sepak bola di stadion.

"Perempuan berhak merayakan hari-hari sepak bola dan perempuan pun berhak mendapatkan rasa aman dan nyaman yang sama di dalam maupun di luar tribub," Love Persikasi, Hate Racism, Hate Sexism

Di akun Instagram milik Wadon Perkasi, dalam bio tertulis bahwa mereka adalah suporter setia yang selalu mendukung Laskar Bendo Item di mana pun.

Baca Juga: Viral Pemain Persikasi Tuding Polisi Injak dan Pukul Pemain, Suasana Ruang Ganti Ricuh

Dalam salah satu unggahannya, Wadon Persikasi menegaskan bahwa tidak ada larangan untuk menjadi suporter.

"Tidak ada larangan bagi wanita untuk menjadi supporter ~ Wadon Persikasi," tulis unggahan Wadon Persikasi beberapa waktu lalu.

Perempuan dan sepak bola

Menjadi seorang suporter bagi perempuan memang bukan perkara mudah, di beberapa tempat suporter perempuan memiliki tantangannya tersendiri.

Acapkali aksi kekerasan yang biasanya terjadi antar suporter laki-laki juga harus menimpa suporter perempuan

Di belahan bumi lain suporter perempuan malah sampai harus berjuang hidup dan mati demi bisa menoton laga sepakbola di stadion.

Di Iran misalnya sejak 1980 pemerintah melarang keras perempuan bersentuhan langsung dengan sepakbola. Bagi suporter perempuan di Iran memberanikan diri untuk datang ke stadion dan menonton pertandingan sepakbola yang dimainkan pemain laki-laki sama saja merelakan diri mereka masuk ke dalam bui.

Perjuangan suporter wanita juga dirasakan oleh mereka yang berada di Palestina, tepatnya di Jalur Gaza.

Mengutip dari laporan thenational.ae, pihak otoritas Gaza menerapkan aturan keras untuk para wanita datang langsung ke stadion sepakbola. Hamas yang menguasai wilayah Gaza ini meminta sejumlah klub sepabola di sana untuk tidak mengizinkan para wanita ini masuk ke stadion.

Banyak faktor yang membuat para wanita tak mendapat izin menonton langsung ke stadion, salah satunya tentu saja masalah keamanan.

Agresi Isreal di wilayah tersebut yang tak mengenal waktu bisa menjadi marabahaya untuk mereka. Selain tentu saja prinsip-prinsip yang memang tak bisa ditawar-tawar soal munculnya sosok wanita dihadapan publik.

Meski begitu hal tersebut tak membuat sejumlah wanita di Palestina patah arang. Sejumlah wanita nekat datang meski hanya bisa memberikan dukungan di luar pagar stadion.

Load More