SuaraBekaci.id - Kabar kurang sedap disampaikan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo terkait harga gandum dunia akibat dampak dari perang Rusia dan Ukraina.
Menurut Yasin Limpo, akibat dari kenaikan harga gandum ini maka diprediksi hal ini berdampak pada harga mie instan di dalam negeri.
Dikatakan Yasin Limpo mengutip dari unggahan Bekasi24jam--jaringan Suara.com, kenaikan harga mie instan bisa tiga kali lipat dari harga saat ini.
Hal ini kata Yasin Limpo bisa terjadi karena bahan baku mie instan, gandum di Indonesia sampai saat ini masih tergantung pada impor.
Sontak saja kenaikan harga mie instan sampai tiga kali lipat ini membuat publik gaduh. Unggahan di akun Instagram Bekasi24jam ramai dikomentari para warganet.
"Mie instan harga Sekarang Rp.3000 / Bungkus,jika Naik 3X lipat jadi Rp.9000 / Bungkus,Mending Beli Nasi Uduk dah pake Telor Kenyang," tulis salah satu netizen.
"Bakalan ada yang panic buying engga yah ini," unggah akun lainnya.
"Hmm...gajih pokok naek gak seberapa... Semua barng pada naekin...gak ngerti yg di mau tuh apa sih,si ono," timpal akun lainnya.
"Kasian anak kost," sambung netizen lainnya.
Baca Juga: Mitos Atau Fakta: Apakah Mie Instan Dapat Menyebabkan Usus Buntu?
"Nasi padang paket ceban aja dah," tulis akun @fi***
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan seluruh pihak untuk selalu mewaspadai kondisi rantai pasok pangan dan energi saat ini. Terutama untuk komoditas gandum, karena Indonesia merupakan importir gandum.
“Ini hati-hati, yang suka makan roti, yang suka makan mi, bisa harganya naik. Karena apa? Ada perang di Ukraina. Kenapa perang di Ukraina mempengaruhi harga gandum? Karena produksi gandum itu 30-40 persen berada di negara itu, Ukraina, Rusia, Belarus, semua ada di situ,” jelas Presiden Jokowi pada Juli lalu.
Menurutnya beberapa negara sudah mengalami kekurangan pangan dan kelaparan karena terhambatnya pasokan pangan akibat perang Ukraina dan Rusia.
“Bayangkan, berapa ratus juta orang ketergantungan kepada gandum Ukraina dan Rusia? dan sekarang ini sudah mulai karena barang itu tidak bisa keluar dari Ukraina, tidak bisa keluar dari Rusia,” kata Jokowi.
Tag
Berita Terkait
-
Mitos Atau Fakta: Apakah Mie Instan Dapat Menyebabkan Usus Buntu?
-
Panggung Apung Situ Rawa Kalong yang Baru Diresmikan Ridwan Kamil Digembok, Publik: Depok Mah Emang Beda
-
Presiden Jokowi akan Diberi Hadiah Mutiara Melo Oranye Senilai Rp 4,8 Miliar Jika Bertemu Nelayan Mempawah Ini
-
Gubernur hingga Ketum Parpol Bakal Nonton Konser Dream Theater di Solo, Gibran Tegaskan Presiden Jokowi Absen
-
Presiden Jokowi: Mulai Hari Ini Jangan Lagi Berobat ke Luar Negeri
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
RUPSLB BRI 2025 Perkuat Tata Kelola dan Fondasi Pertumbuhan
-
BRI Tebar Dividen Interim 2025 untuk Saham, Kinerja UMKM Jadi Penopang
-
Ini Tanda Galon Air Minum yang Harus Ditolak Sekarang Juga
-
BRI Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Bantuan Bencana Sumatra, Salurkan Donasi Dukung Mobilitas
-
BRI Pastikan Ketersediaan Kas dan Digital Banking Saat Nataru, Dukung Liburan Nasabah Makin Nyaman