Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 10 Agustus 2022 | 10:12 WIB
ilustrasi mie instan (pixabay/RitaE)

SuaraBekaci.id - Kabar kurang sedap disampaikan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo terkait harga gandum dunia akibat dampak dari perang Rusia dan Ukraina.

Menurut Yasin Limpo, akibat dari kenaikan harga gandum ini maka diprediksi hal ini berdampak pada harga mie instan di dalam negeri.

Dikatakan Yasin Limpo mengutip dari unggahan Bekasi24jam--jaringan Suara.com, kenaikan harga mie instan bisa tiga kali lipat dari harga saat ini.

Hal ini kata Yasin Limpo bisa terjadi karena bahan baku mie instan, gandum di Indonesia sampai saat ini masih tergantung pada impor.

Baca Juga: Mitos Atau Fakta: Apakah Mie Instan Dapat Menyebabkan Usus Buntu?

Sontak saja kenaikan harga mie instan sampai tiga kali lipat ini membuat publik gaduh. Unggahan di akun Instagram Bekasi24jam ramai dikomentari para warganet.

"Mie instan harga Sekarang Rp.3000 / Bungkus,jika Naik 3X lipat jadi Rp.9000 / Bungkus,Mending Beli Nasi Uduk dah pake Telor Kenyang," tulis salah satu netizen.

"Bakalan ada yang panic buying engga yah ini," unggah akun lainnya.

"Hmm...gajih pokok naek gak seberapa... Semua barng pada naekin...gak ngerti yg di mau tuh apa sih,si ono," timpal akun lainnya.

"Kasian anak kost," sambung netizen lainnya.

Baca Juga: Viral Video Lawas Ariel Noah Cukur Rambut dengan Gunting Mie Instan, Publik: Hanya Berlaku untuk yang Good Looking

"Nasi padang paket ceban aja dah," tulis akun @fi***

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan seluruh pihak untuk selalu mewaspadai kondisi rantai pasok pangan dan energi saat ini. Terutama untuk komoditas gandum, karena Indonesia merupakan importir gandum.

“Ini hati-hati, yang suka makan roti, yang suka makan mi, bisa harganya naik. Karena apa? Ada perang di Ukraina. Kenapa perang di Ukraina mempengaruhi harga gandum? Karena produksi gandum itu 30-40 persen berada di negara itu, Ukraina, Rusia, Belarus, semua ada di situ,” jelas Presiden Jokowi pada Juli lalu.

Menurutnya beberapa negara sudah mengalami kekurangan pangan dan kelaparan karena terhambatnya pasokan pangan akibat perang Ukraina dan Rusia.

“Bayangkan, berapa ratus juta orang ketergantungan kepada gandum Ukraina dan Rusia? dan sekarang ini sudah mulai karena barang itu tidak bisa keluar dari Ukraina, tidak bisa keluar dari Rusia,” kata Jokowi.

Load More