SuaraBekaci.id - Kasus kematian Brigadir J, ajudan dari Irjen Pol Ferdy Sambo berbuntut panjang. Anak dari Ferdy Sambo saat ini menjadi sasaran perundungan.
Sebelumnya beredar foto anak yang diduga anak dari Ferdy Sambo. Foto ini kemudian viral di media sosial dan membuat netizen menyampaikan komentar pedas.
Menyikapi hal tersebut, Komisi Perlindungan ANak Indonesia (KPAI) meminta semua pihak untuk tidak menyeret anak Ferdy Sambo ke dalam kasus ini dan menjadikannya sebagai sasaran perundungan.
Ketua KPAI Susanto menyayangkan adanya tindakan bullying kepada anak Ferdy Sambo. Dikatakan oleh Susanto, apapun alasannya tindakan bullying terhadap anak tidak dapat dibenarkan.
Baca Juga: Pengacara Istri Ferdy Sambo Singgung Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J: Advokat itu Bukan Ahli Sihir
“Apapun alasannya, bullying tidak dapat dibenarkan dan siapapun orangnya tidak boleh melakukan bullying kapanpun, dan di manapun,” ucapnya mengutip dari Depoktoday--jaringan Suara.com
“Dan tidak melakukan bullying dalam bentuk apapun. Hal ini semata-mata agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal, serta bullying anak terlindungi Indonesia maju,” tambah Susanto.
Sementara itu, terkait perkembangan kasus penembakan Brigadir J. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengatakan berdasarkan rekaman video memperlihatkan Brigadir J masih hidup saat tiba di Duren Tiga sepulangnya dari Magelang, Jawa Tengah, Jumat (8/7).
"Kami diperlihatkan 20 video dari Magelang sampai area Duren Tiga, bahkan sampai Rumah Sakit Kramat Jati," kata anggota Komnas HAM Mohammad Choirul Anam.
Menurut dia, yang paling penting dalam video tersebut ialah di area Duren Tiga, tempat video memperlihatkan ada Irjen Polisi Ferdy Sambo yang masuk terlebih dahulu. Beberapa waktu kemudian ada rombongan dari Magelang.
"Di situ terlihat ada Ibu Putri, ada Brigadir Yoshua, dia masih hidup sampai di Duren Tiga. Rombongan lainnya dalam kondisi hidup dan sehat," kata Anam.
Disebutkan pula bahwa 20 video yang diperlihatkan oleh siber Polri dan Labfor Polri kepada Komnas HAM tersebut tersebar di 27 titik, mulai dari Magelang, Duren Tiga, hingga Rumah Sakit Kramat Jati.
Khusus video dari Magelang sampai Duren Tiga, salah satu hal penting yang dilihat oleh Komnas HAM ialah soal Brigadir J masih hidup.
Berita Terkait
-
Seunghan RIIZE dan Darurat Perundungan Online yang Semakin Meresahkan
-
Najwa Shihab Dirundung di Medsos Akibat Sebut Jokowi 'Nebeng' Pesawat AU, KKJ: Kita Melihat Serangan Buzzer
-
Putri Candrawathi Ungkap Kronologi Diperkosa dan Diancam Brigadir J di Magelang: Kalau Ngomong, Suamimu...
-
Tak Bisa Berbahasa Indonesia Saat SD, Ari Wibowo Jadi Korban Bully
-
Santri dihukum dengan cabai di Aceh: Karena pola pikir lama yang masih melanggengkan kekerasan
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Pilgub Jabar: Warga Kota Bekasi Dibayar 200 Perak Lipat dan Sortir Kertas Suara
-
Review Airpods Pro: Headset Super Canggih yang Cocok untuk HP Apa Saja
-
Daftar Nama Korban Luka dan Hilang Akibat Kebakaran Hebat Pabrik di Bekasi
-
Publikasi BRI: Ekspansi Bisnis UMKM pada Triwulan III 2024 Melambat
-
Debat Pilkada Bekasi: BN Holik-Faizal Dorong Kolaborasi Industri untuk Kesejahteraan Warga