SuaraBekaci.id - Akun Instagram Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi @dishubbekasikota digeruduk netizen. Kemarahan netizen pasca kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Transyogi Cibubur-Cileungsi, Kota Bekasi pada Senin petang, 18 Juli 2022.
Netizen menyuarakan kemarahan mereka kepada Dishub Kota Bekasi terkait lampu merah yang berada di tempat kejadian peristiwa nahas tersebut.
Kecelakaan maut yang melibatkan truk Pertamina dan sejumlah kendaraan bermotor itu terjadi di lampu merah yang berlokasi di kontur jalan menurun serta menikung dari dua arah.
Karenanya keberadaan lampu merah itu pun disebut sebagai salah satu faktor terjadinya kecelakaan maut tersebut.
Sejumlah makian dan tudingan disuarakan para netizen di kolom komentar akun Instagram Dishub Kota Bekasi.
"Siapapun yang membuat kebijakan pemasangan lampu merah itu saya harap bisa bertangungjawab," tulis salah satu akun Instagram.
"Kaji ulang lampu merah di CBD, jgn sampai ada korban lagi, sbg pengendara dari arah JKT kok aneh posisi lamer malah ada di turunan," tambah netizen lainnya.
Tagar menutup lampu merah perempatan CBD juga dituliskan sejumlah akun lainnya.
"Lgi ketar ketir ga nih? Itu lampu merah semoga sesuai aturan ya bukan karena ada titipan pengembang," timpal akun lainnya.
Sementara itu, mengutip dari Suara.com, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai Dishub Kota Bekasi dan PT Ciputra Nugraha Internasional harus diminta pertanggungjawabannya.
"Dinas Perhubungan Kota Bekasi dan pengembang juga harus diminta pertanggungjawabannya," kata Djoko.
Sedangkan warga dari Forum Warga Cibubur menganggap jika pemasangan lampu merah demi kepentingan pihak CBD Citra Grand. Pengoperasian lampu merah itu sendiri baru 3 bulan lalu
"Kami menduga, pemasangan lampu merah tersebut hanya untuk kepentingan developer CBD Citra Grand," ucap Lisman Hasibuan, perwakilan Forum Warga Cibubur.
Usulan warga setelah kejadian kecelakaan beruntun ini ialah traffic light di jalan Transyogi Cibubur diganti dengan lampu kuning saja karena konstruktur di jalan tersebut menurun, menanjak dan berbelok.
"Kalau pemerintah tidak menutup total lampu merah dan u-turn, kita pastikan warga akan melakukan aksi menduduki jalan (aksi unjuk rasa). Estimasi massa bisa ribuan nanti," tambah Lisman.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Bekasi Gelar Pesona Nusantara dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
-
Transformasi BRI: 130 Tahun Berjalan, Terus Membangun Inklusi Keuangan Berkelanjutan
-
Angkutan Motor Gratis Jelang Nataru KAI, Cek Rute dan Syaratnya di Sini!
-
BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Terbongkar! Ini Alasan Parkir di Polda Metro Jaya Wajib Bayar