Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 19 Juli 2022 | 18:21 WIB
Keluarga menjemput jenazah korban kecelakaan truk tangki Pertamina di RS Polri, Jakarta Timur, Selasa (19/7/2022). [Suaram.com/Alfian Winanto]

SuaraBekaci.id - Salah satu korban tewas pada peristiwa kecelakaan maut di Jalan Transyogi Cibubur-Cileungsi, Kota Bekasi pada Senin petang, 18 Juli 2022 berhasil diidentifikasi tim Dokter dari RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Satu jenazah bernama Ruslan (44). Keluarga korban yang diwakili oleh adik kandungnya mendatangi RS Polri pada Selasa pukul 15.00 WIB dengan membawa akte kelahiran dan ijazah sebagai syarat dokumen pembanding.

“Ingin membuktikan bener gak ada disini (RS Polri) atau dimana, ternyata bener sama mirip banget, “ kata adik kandung korban, Ahmad Riad (39).

Dikatakan Riad, pihak RS Polri menyarankan keluarga tidak perlu melihat keadaan jenazah walaupun terlihat kuat dan tegar karena khawatir mengganggu psikologis.

Baca Juga: 2 Jenazah Terakhir Korban Kecelakaan Maut di Cibubur Teridentifikasi

“Cuma saya bingung buat laporan ke ibu saya gimana ini soalnya ada penyakit jantung ngeri saya," ujar Riad.

Menurut Riad, korban sehari-hari bekerja sebagai kurir yang mengantarkan alat kedokteran gigi.

Riad mengaku telah memiliki firasat yang kurang baik terhadap almarhum kakaknya sebelum terjadi kecelakaan maut tersebut.

“Saya memiliki firasat sebelumnya ada kejadian burung kesayangan saya lepas karena saya juga tumben-tumbenan lupa menutup pintu sangkarnya, tapi tidak lama kemudian ketangkep lagi, “ ujar Riad.

Selain itu, Riad juga menceritakan bahwa sebelum kejadian almarhum mencium tangan ibunya sebelum berangkat kerja, hal yang tidak pernah sang kakak lakukan seperti biasanya.

Baca Juga: Dishub Kota Bekasi dan Pengembang Perumahan Dituntut Ikut Tanggung Jawab di Kecelakaan Maut Cibubur

“Itu yang membuat ibu saya heran dan berkata hati-hati di jalan,” tutur Riad.

Adik kandung korban juga menambahkan kakaknya adalah tipe pekerja keras untuk istri dan anak semata wayangnya.

“Almarhum memiliki 1 anak umur 10 tahun, tapi istrinya belum tahu kalau suaminya telah meninggal,” katanya.

Riad juga menambahkan bahwa almarhum dan istri tidak tinggal bersama karena istri dan anaknya berada di Kuningan, Jawa Barat.

“Kadang saya kasihan sama kakak saya sudah beristri tapi seperti bujangan karena di Jakarta tidak ada yang mengurus,” ujarnya.

Riad juga menjelaskan rencana almarhum akan dimakamkan di dekat makam keluarga.

“Rencana dekat dengan makam kakek di daerah Batusari,” ungkap Riad.

Ruslan merupakan korban ke-8 yang telah diidentifikasi dan dibawa pulang oleh pihak keluarganya, sehingga tersisa satu jenazah yang masih belum teridentifikasi. [ANTARA]

Load More