Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Kamis, 14 Juli 2022 | 20:15 WIB
Kepala Staf Kepresiden Moeldoko saat sesi tanya jawab dengan awak media di Gedung Krida Bhakti, Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (14/7/2022). (Suara.com/Ria)

SuaraBekaci.id - Kantor Staf Presiden yang meluncurkan program Sekolah Staf Presiden menjaring 35 peserta dari lulusan SMA hingga S-2 untuk belajar mengenal dan mengelola isu-isu kenegaraan serta menjalankan pemerintahan negara.

Menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan bahwa saat ini proses seleksi sudah mencapai tahap wawancara dan menyeleksi 100 orang dari puluhan ribu pendaftar.

"Siapa saja yang terjaring di sini ternyata ada lulusan SMA, ada lulusan S-1 dan S-2. Yang mengejutkan bahwa anak-anak SMA pun peringkatnya di atas S-2," kata Moeldoko.

Sekolah Staf Presiden Angkatan I masih berfokus pada anak-anak muda yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). KSP berencana memperluas cakupan wilayah peserta pada angkatan berikutnya.

Baca Juga: Harapan Moeldoko saat Tinjau Proses Wawancara Calon Peserta Sekolah Staf Presiden

Dikatakan oleh Moeldoko, sejak dibuka pendaftarannya pada tanggal 16 Juni lalu, jumlah peserta yang ikuti program Sekolah Staf Presiden lebih dari 69.000 orang.

Setelah seleksi administrasi, tes esai, dan pengalaman organisasi, panitia berhasil menjaring 100 peserta yang nantinya akan ikut seleksi lagi menjadi 35 peserta.

Nantinya, peserta yang lolos untuk mengikuti Sekolah Staf Presiden akan diumumkan pada tanggal 18 Juli 2022. Mereka akan mengikuti sekolah selama 5 hari, 25—29 Juli 2022.

Moeldoko sendiri akan terlibat menjadi salah satu pengajar. Selain itu, ahli lainnya seperti Mantan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Wamen PAN/RB) Eko Prasojo dan pakar pemasaran Hermawan Kartajaya yang menjabat Presiden World of Marketing.

"Sekolah 5 hari merupakan waktu yang singkat tetapi cukup padat untuk diikuti. Saya yakin dengan penyusunan kurikulum yang saya pimpin sendiri, yang saya katakan learning by doing betul-betul bisa optimum didapatkan," kata Moeldoko.

Baca Juga: Moeldoko soal Izin Pesantren Shiddiqiyyah Batal Dicabut: Sangat Bijaksana

Selama menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyediakan kuota 50 persen kursi staf KSP bagi generasi muda. [ANTARA]

Load More