SuaraBekaci.id - Politisi PDI P yang juga anggota DPR, Paramitha Widya Kusuma mengatakan bahwa ia tak setuju dengan kebijakan dari pemerintah terkait penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian BBM bersubsidi serta LGP 3 kilogram.
Dikatakan oleh Paramitha, bahwa kebijakan menggunakan MyPertamina yang ditujukan kepada rakyat kecil hanya membuat susah dan ribet.
"Pada dasarnya, saya tidak setuju dengan segala sesuatu yang membuat rakyat kecil ribet dan susah untuk mendapatkan apa yang sudah menjadi hak mereka. Apalagi menggunakan aplikasi seperti itu, pasti banyak yang tidak paham," ucapnya mengutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com
Dijelaskan oleh politisi PDI P tersebut bahwa akar masalah dari penggunaan MyPertamina ada dua yakni soal subsidi tidak tepat sasaran.
Baca Juga: Banyak Beredar Aplikasi MyPertamina Palsu, Waspada Pencurian Data Pribadi
Menurutnya, sebelum penerapan aplikasi MyPertamina, sudah ada program digitalisasi lebih dari 5.500 SPBU.
"Lalu apa hasilnya digitalisasi SPBU itu? Berarti kan selama ini digitaliasi tidak benar-benar dijalankan dengan baik, padahal digitalisasi itu sudah memakan dana triliunan rupiah," tegasnya.
Dibanding penggunaan MyPertamina, ia menyarankan agar Pertamina mengoptimalkan penggunaan digitalisasi yang sudah dipasang sejak lama.
Sebab, kata dia, tujuan digitalisasi itu sudah jelas supaya Pertamina mempunyai data akurat dan transparan.
“Kalau saja penerapan digitalisasi itu dilakukan dengan baik, maka sebenarnya data penjualan Pertalite, Solar, dan Pertamax sudah ada, jadi tidak perlu lagi pakai aplikasi baru untuk beli Pertalite. Ini terkait dengan akar masalah yang kedua yakni soal pengawasan,” paparnya
Baca Juga: Cara Beli Pertalite Pakai Aplikasi MyPertamina
Karenanya kata Paramitha, ia memberikan dua solusi polemik MyPertamina, pertama ialah memaksimalkan pemanfaatan digitalisasi di mayoritas SPBU.
Kedua kata Paramitha ialah agar BPH Migar bisa bekerja sesuai dengan tupoksi yang ada.
"Ini kalau aplikasi MyPertamina gagal lagi dalam menyalurkan BBM bersubsidi kepada yang berhak, pasti yang diserang nanti Pertamina dan Patra Niaga, bukan BPH Migas,”
Berita Terkait
-
Kekayaan Paramitha Widya Kusuma di LHKPN: Bupati Brebes Kader PDIP Ikut Retreat di Magelang
-
PFpreneur, Satu Langkah Pertamina Dorong Ribuan UMKM Berkarya
-
RDP Komisi XII DPR RI Apresiasi Kinerja dan Langkah Strategis Pertamina 2025
-
4 Tips Mudah Cara Mengenali Oli Asli dan Palsu Pertamina
-
Pupuk Kaltim Teken Perjanjian Jual Beli Gas dengan Pertamina Selama 6 Tahun
Tag
Terpopuler
- Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
- Nikita Mirzani Akui Terima Uang Tutup Mulut dari Reza Gladys: Dikasih Duit Ya Diambil
- Kemendagri Beberkan Sanksi untuk Kepala Daerah yang Absen Retreat di Akmil Magelang
- Rumah Mau Dirobohkan Nikita Mirzani, Umar Badjideh: Duit Endorse Berapa, Biaya Renovasi Berapa...
- Jairo Riedewald: Saya Adalah Kelinci Percobaan
Pilihan
-
Shin Tae-yong Gantikan Indra Sjafri? Erick Thohir Kasih Kode Ini
-
Keputusan PSSI Pecat Indra Sjafri Disambut Nyinyir Netizen: Taunya Ditunjuk Jadi Wakil Dirtek
-
Investasi Rp42 Triliun Era Jokowi Terancam Gulung Tikar, Bagaimana Nasib Pekerja?
-
Patrick Kluivert Belum Pilih Asisten Lokal, Erick Thohir Ogah Ikut Campur
-
PSSI Berani Pecat Indra Sjafri? Erick Thohir: Saya Belum Bisa...
Terkini
-
Sebelum Ditahan KPK, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sempat Datangi Rumah di Bekasi
-
Patuhi Titah Megawati, Walkot Bekasi Tri Adhianto Pilih Lakukan Kegiatan Ini
-
Mengembangkan Ekosistem Kerajinan Bambu: Perjalanan Bambu Tresno Bersama BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Didemo Murid Sendiri, Kepsek MAN 2 Kota Bekasi Akui Gedung Bocor dan Rusak
-
Muda dan Berani! 850 Siswa MAN 2 Kota Bekasi Demo Transparansi Dana Sekolah