Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 28 Juni 2022 | 21:21 WIB
Ilustrasi. [Dok.Antara]

SuaraBekaci.id - Aksi kekerasan kepada prajurit TNI kembali terjadi. Beberapa waktu lalu, sempat viral aksi dugaan pengeroyokan kepada prajurit TNI di Kota Bekasi.

Terbaru, prajurit TNI kembali jadi korban pengeroyokan. Peristiwa ini terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Korban dikeroyok oleh empat orang yang berprofesi sebagai juru parkir.

Menurut Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS mengatakan, aksi pengeroyokan prajurit TNI ini dipicu akibat kesalahpahaman saat korban berbelanja di salah satu minimarket.

“Iya benar, empat pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS mengutip dari Jabarnews.

Baca Juga: Kasus Pengeroyokan Di SMA 70, Seorang Pemuda Jadi Buronan Polisi, Ini Tampangnya

Para pelaku menurut keterangan pihak kepolisian bahkan masih di bawah umur. Mereka adalah, AL (18), RS (14), AW (17), dan RE (17).

Keempat pelaku berprofesi sebagai juru parkir liar di sebuah minimarket yang berada di Jalan Rajawali, Kecamatan Mariso.

“Mereka mengaku telah menganiaya korban dengan cara memukul dan melempari korban pakai kursi,”

Sebelumnya, di Bekasi seorang prajurit TNI yang berdinas di Angkatan Laut juga menjadi korban pengeroyokan.

Aksi dugaan pengeroyokan ini menjadi viral di media sosial.

Baca Juga: Kronologi Pengeroyokan Putra Siregar Dan Rico Valentino Versi Dakwaan: Bermula Karena Chandrika Chika Menangis

Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius, prajuritnya saat itu memang melerai pengeroyokan anggota FBR terhadap seorang warga.

"Bukan hampir lagi, tapi memang warga dikeroyok, lalu coba dibantu anggota AL tersebut," kata Julius mengutip dari Suara.com

Ditambahkan oleh Julius, bahwa saat ini pihaknya tengah mencari pelaku. Namun bukan pelaku pengeroyokan terhadap warga, akan tetapi pelaku pengeroyokan kepada warga sipil tersebut.

"Infonya masih dicari oknum FBR yang aniaya warga sipil tersebut."

Load More