Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 22 Juni 2022 | 21:08 WIB
Luah Mahessa, pemain berdarah Minang yang sempat membela timnas Indonesia (@luahmahessa)

SuaraBekaci.id - Masih ingat dengan nama Luah Mahessa? Pemain keturunan yang beberapa waktu lalu sempat bergabung di timnas U-19 Indonesia bersama Jack Brown dkk.

Luah Mahessa ialah pemain keturunan Indoensia. Darah Indonesia berasal dari sang ayah yang berasal dari Bukitinggi, Sumatera Barat.

Luah juga memiliki saudara kembar, Kelana Mahessa yang juga sempat tergabung di skuat U-19 di bawah pelatih Shin Tae-yong pada dua tahun lalu.

Saat ini, Luah sendiri berstatus tanpa klub. Sebelumnya, pemain yang berposisi gelandang serang ini bermain untuk klub Jerman, Bonner SC U-19.

Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Piala AFF U-19 2022: Timnas U-19 Indonesia Tanding di Stadion Patriot Chandrabaga

Sebelum bergabung di Bonner SC U-19, Luah sempat bermain di klub Jerman lainnya, DJK Sudwest.

Meski saat ini tanpa klub, Luah di unggahan akun Instagram pribadinya tetap fokus menjaga kondisi tubuh.

Di unggahan terbarunya, Luah sempat berada di Bali dan tengah menjalani work out bersama Raphael Maitimo.

"ready for my next challenge," tulis Luah dalam unggahannya tersebut.

Beberapa waktu lalu, Suara.com sempat berbincang dengan keluarga Luah. Menurut salah satu kerabat Luah, Rayi, bahwa keponakannya tersebut sangat senang bisa dipanggil timnas U-19.

Baca Juga: Tifatul Sembiring Sebut Sosok Mengaku Gus Turunan Ulama Malah Bikin Bingung Umat, Sindir Siapa?

Dikatakan oleh Rayi, bahwa keluarga besar Luah dan Kelana sangat senang keduanya sempat membela tim Merah Putih di pemusatan latihan di Kroasia beberapa tahun lalu.

Ayah Luah, Rully Mahessa sendiri sangat serius mendukung kedua putranya membela timnas Indonesia. Saat pemusatan latihan di Krosia beberapa tahun lalu, Rully sempat ikut mendampingi.

Sementara itu kata Rayi, bahwa ibu dari Luah dan Kelana berprofesi sebagai guru di sebuah sekolah untuk anak berkebutuhan khusus.

"Ibunya Kelana dan Luah profesinya guru di salah satu anak berkebutuhan khusus. Kemarin sempat stay beberapa bulan di Yogyakarta buat penelitian magisternya," ucap Rayi.

Load More