Di tahun sama, pengadilan Vietnam bahkan sampai memberi vonis hukuman berat kepada 8 pemain anggota timnas U-23 karena terlibat kasus suap dan judi.
Tidak berhenti di situ, setahun setelah seperti dikutip laporan Associated Press, ada 7 wasit dan 2 offisial klub yang terlibat dalam praktek judi dan suap.
Kasus ini membuat federasi sepak bola Vietnam berbenah total. Namun saat federasi tengah membenahi masalah internal ini, masalah lain muncul yakni suporter.
Masih bersumber dari laporan Associated Press, pada April 2003 ada 18 suporter ditangkap karena terlibat dalam bentrok yang mengakibatkan ditusuknya kiper bernama Do Ngoc Cha.
Korban adalah kiper klub Da Nang yang pada malam sebelum kejadian sukses membawa timnya meraih kemenangan atas SLNA. Korban ditikam oleh suporter lawan di sebuah klub malam.
Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit dan sempat alami koma. Mengutip dari laporan media lokal, DanTri, Do Ngoc kemudian memilih pensiun dini setelah kejadian itu.
Pasca penyerangan itu, pihak kepolisian kemudian gerebak sebuah markas suporter. Laporan dari Tuoi Tre menyebutkan saat itu, polisi menemukan sejumlah barang bukti yang cukup mengagetkan publik sepak bola Vietnam.
"Kepolisian menangkap 18 orang dan menyita pedang, pisau, amunusi, hingga granat tangan. Ada dugaan para suporter ini marah karena kekalahan SLNA membuat mereka kalah taruhan,"
Pasca kejadian yang mencoreng muka mereka, VFF, federasi sepak bola Vietnam pelan namun pasti mulai berbenah. Salah satunya dengan cara industrialisasi dengan gandeng kearifan lokal.
Baca Juga: Media Vietnam Ikut Soroti Tragedi Meninggalnya 2 Suporter Persib Bandung di Piala Presiden 2022
Federasi membuka jalan untuk diadakannya acara menonton bareng, impactnya ratusan ribu kios berjejer di pasar lokal. Suporter jadi enggan bentrok karena akan merusak sendi kehidupan ekonomi mereka.
Masalah judi diselesaikan, kasus suporter juga dituntaskan, VFF kemudian baru mulai membenahi kualitas pemain di level timnas. Program berkelanjutan itu yang kemudian membuat negara ini kini menjadi tim sepak bola terbaik di ASEAN mengacu pada level rangking FIFA.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
RUPSLB BRI 2025 Perkuat Tata Kelola dan Fondasi Pertumbuhan
-
BRI Tebar Dividen Interim 2025 untuk Saham, Kinerja UMKM Jadi Penopang
-
Ini Tanda Galon Air Minum yang Harus Ditolak Sekarang Juga
-
BRI Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Bantuan Bencana Sumatra, Salurkan Donasi Dukung Mobilitas
-
BRI Pastikan Ketersediaan Kas dan Digital Banking Saat Nataru, Dukung Liburan Nasabah Makin Nyaman