SuaraBekaci.id - Warga Bekasi diminta untuk waspada terkait penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Menurut Dinas Kesehatan Kota Bekasi, kasus DBD mencatat 1.475 kasus dan berdasarkan data 10 Juni 2022, 10 orang telah meninggal dunia.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengutip dari Bekasi24jam--jaringan Suara.com, Minggu (12/6/2022) terjadi peningkatan jumlah kematian dibandingkan pada 2021 lalu, dengan jumlah kasus sebanyak 2004 kasus dengan 11 kematian.
Berdasarkan data jumlah kematian terbanyak di Kecamatan Bekasi Utara sebanyak 3 orang dari 341 kasus.
Selanjutnya, ada 2 orang dari 118 kasus di Kecamatan Jati Asih, 2 orang dari 178 kasus di Kecamatan Bekasi Barat, 1 orang dari 153 kasus di Kecamatan Bekasi Selatan.
Kemudian 1 orang dari 173 Kasus di Kecamatan Mustika Jaya dan 1 orang dari 54 kasus di Kecamatan Rawalumbu.
Adapun kecamatan yang nol kematian hingga kini yakni, Kecamatan Pondok Gede dengan 62 kasus, Kecamatan Medan Satria 95 kasus, Kecamatan Pondok Melati dengan 19 kasus.
Kecamatan Jatisampurna 45 kasus, Kecamatan Bantar Gebang 23 kasus, dan 214 kasus di Kecamatan Bekasi Timur.
"Sementara kasus aktif sebanyak 59 kasus tersebar di 12 kecamatan. Dan terbanyak di Kecamatan Bekasi Utara dengan kasus aktif sebanyak 12 pasien," ujar Tanti.
Tanti mengaku Pemerintah Kota Bekasi telah menerbitkan sejumlah kebijakan yang dituangkan melalui Instruksi Wali Kota Bekasi serta surat edaran Dinas Kesehatan Kota Bekasi untuk mencegah serta menanggulangi penyakit demam berdarah.
Baca Juga: Penyakit DBD Menghantui Bekasi, Warga Diminta Waspada
Dinas Kesehatan Kota Bekasi bahkan telah melakukan beberapa kegiatan dalam upaya penanggulangan penyakit demam berdarah di antaranya melalui percepatan koordinasi dan pelaporan kasus bagi seluruh puskesmas dan rumah sakit.
Kemudian menggerakkan kader-kader jumantik agar lebih giat membantu penanggulangan DBD, pemberian larvasida ke setiap puskesmas, monitoring berkala tim DBD, pembuatan video imbauan kepala daerah terkait pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 4M plus, hingga on air radio untuk iklan layanan masyarakat.
"Kami juga melakukan kegiatan bersama BBTKLP dan Kemenkes berupa survei perilaku vektor DBD dan pada surveilans resistensi insektisida terhadap vektor DBD. Di lingkungan lembaga permasyarakatan kami juga melakukan gerakan serentak berantas sarang nyamuk,"
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
BRI Dukung La Suntu Tastio untuk Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
BRI Luncurkan Fitur Reksa Dana di BRImo, Perluas Akses Investasi Digital Ritel
-
Kepala Kejaksaan Negeri Bekasi Diganti, Ini Daftar 43 Kajari Baru Dilantik
-
Modal Awal Rp25 Juta, Kisah Sukses Peni Ciptakan 4 Lapangan Kerja Lewat AgenBRILink
-
BRI Tebar Kasih Natal 2025, 10.500 Paket Sembako Dibagikan untuk Masyarakat