Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 06 April 2022 | 05:51 WIB
Tim BAZNAS Tanggap Bencana evakuasi warga di Jatiasih yang terdampak banjir (Ist)

SuaraBekaci.id - Ada 14 titik wilayah di Kota Bekasi terdampak banjir setelah hujan lebat melanda hampir di seluruh kawasan pada Selasa (5/4/2022) sore.

"Banjir mulai terjadi sekira pukul 17.15 WIB," ucap Idham Kholid, Kasie Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada BPBD Kota Bekasi.

14 titik banjir tersebut yaitu berada Kecamatan Jatiasih, Bekasi Barat, Rawalumbu, Pondok Gede dan Medan Satria.

Spesifik dalam wilayah tersebut meliputi Komplek IKIP dengan ketinggian air 95 cm, dan Jalur Kalimalang di sekitar Kota Bintang, Bekasi Barat setinggi 100 cm.

Baca Juga: Titik di Kota dan Kabupaten Bekasi yang Terendam Banjir, dari Jatimulya hingga Komplek IKIP

Selanjutnya, Perumahan Narogong, Kecamatan Rawalumbu air sudah memasuki tinggi 50 cm. Kemudian, Perumahan Pondok Cipta Bekasi Barat yakni debit air setinggi 30 hingga 40 cm.

Lalu, Perumahan Cahaya Kemang Permai Pondok Gede yang mencapai tinggi 40 cm hingga 50 cm. Perumahan Antilop Pondok Gede, air setinggi 50 sampai 80 cm.

Perumahan Mas Naga Bekasi Barat tinggi air yang mencapai 30 cm hingga 50 cm. Kemudian, Kawasan Bintara Barat yang mencapai 25 cm sampai 60 cm ketinggian airnya.

Kemudian, Perumahan Housing Pondok Gede juga terkena dampaknya hingga debit air mencapai 40 cm hingga 59 cm.

Tidak hanya sampai disitu, Jaticempaka juga terkena dampaknya yang mencapai tinggi air 30 cm sampai 50 cm, dan Perumahan Jatibening Permai setinggi 150 cm.

Baca Juga: Diguyur Hujan Berjam-jam Wilayah Bekasi dan Sekitarnya Dikepung Banjir, Kalimalang Macet Total

Titik selanjutnya yaitu Kawasan Perumahan Duren Jaya Blok A RW 12, Kecamatan Bekasi Timur yang mencapai tinggi air 20 cm hingga 25 cm.

RT 05, 06, dan 07 RW 04 di Kelurahan Pejuang Kecamatan Medan Satria juga terkena dampaknya hingga mencapai debit air setinggi 50 cm.

Perumahan Pondok Hijau Permai Bekasi, debit air mencapai 20 cm - 30 cm, yang merupakan titik terakhir saat ini.

BPBD juga akan melakukan tindakan evakuasi dengan mengirimkan perahu karet ke wilayah yang terkena dampak debit air paling tinggi.

"Kita BPBD langsung ke lokasi untuk evakuasi. Kalau evakuasi kita sudah siap perahu, untuk luncur ke sana. Kita yang evakuasi itu yang 1 meter seperti di IKIP. Kenapa perlu evakuasi karena itu nggak mentok kalau yang 50 cm itu mentok perahunya," tutup Idham Kholid.

Kontributor : Rendy Rutama Putra

Load More