Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Senin, 28 Maret 2022 | 21:28 WIB
Gorden. (Suara.com/Vessy Frizona)

SuaraBekaci.id - Wacana DPR menganggarkan dana sebesar Rp 48,7 miliar untuk pembelian gorden di rumah dinas anggota DPR menuai kritik dari warga Bekasi.

Sejumlah warga yang ditemui Suara Bekaci, Senin (28/3/2022) menenatang rencana DPR untuk membeli gorden baru itu.

Deny (23) salah satu warga Kota Bekasi menilai anggaran tersebut memungkinkan untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kepentingan rakyat.

"Hal tersebut kemungkinkan untuk kepentingan anggota DPR pribadi, bukan untuk kepentingan rakyat," ucapnya.

Baca Juga: DPR Disentil Gegara Anggarkan Dana Fantastis untuk Ganti Gorden dan Aspal Parlemen

Ditambahkan Deny, seharusnya dana itu bisa digunakan untuk masyarakat di kalangan bawah. Misalnya kata Deny soal anggaran UMKM.

"Seharusnya lagi masa pandemik yang menuju mungkin endemik, dana itu bisa di alokasikan ya mas, bisa buat perhatian lebih ke UMKM mewadahi nya, atau upaya lain yang penting untuk rakyat," ujarnya.

Suara penolakan juga diutarakan oleh Selvi (24) yang bekerja sebagai karyawan swasta. Menurutnya, anggaran dana fantastis tersebut seharusnya bisa di optimalkan dengan kebutuhan rakyat lebih luas.

"Mungkin bisa menambah fasilitas keamanan publik mas, contoh pasang CCTV di titik rawan begal atau serupanya, gitu mas bisa pake dana itu,"

Selvi juga menilai besarnya anggaran dana tersebut ternilai kurang logis jika hanya untuk renovasi gorden rumah Dinas.

Baca Juga: Usul Anggaran Pengadaan Gorden Puluhan Miliar, Sekjen DPR Tegaskan Tak Ada Hengki Pengki

"Mahal juga ya mas anggaran dana buat gorden aja, rumah dinas nya berkelas juga berarti tuh, tapi semoga aja kinerja nya juga berkelas ya mas untuk rakyat,"

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan ihwal anggaran DPR yang menganggarkan pembelian gorden senilai Rp 48,7 miliar. Ia mengatakan usulan itu datang dari Kesetjenan DPR RI.

Adapun usulan itu dikatakan Dasco merupakan usulan lama untuk pembelian gorden di rumah dinas DPR.

"Gorden itu dari 2015 sampai dengan sekarang, rumah dinas itu belum pernah diganti. Jadi gorden itu ada yang masih ada, ada yang tidak ada," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan.

Kontributor : Rendy Rutama Putra

Load More