Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 24 Maret 2022 | 12:54 WIB
Vaksin booster lansia (Freepik)

SuaraBekaci.id - Kebijakan terkait syarat Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dan mudik Idul Fitri 2022, yakni terkait syarat perjalanan luar negeri tidak perlu melakukan karantina namun tetap harus melakukan tes PCR dengan hasil negatif.

Hal itu diumumkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Tidak hanya itu terkait mudik Lebaran, masyarakat diperbolehkan dengan syarat sudah dua kali vaksin serta satu kali vaksinasi booster dengan prokes ketat.

Menanggapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengoptimalkan peran bintara pembina desa (Babinsa) serta bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (Bhabinkamtibmas) untuk membantu pemerintah daerah dalam upaya percepatan vaksinasi dosis penguat antibodi.

"Kami sudah rapat koordinasi bersama Dandim dan Kapolres. Peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas ini sangat krusial, karena mereka berhadapan langsung dengan masyarakat," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi di Cikarang, Kamis.

Baca Juga: Menkes Bolehkan Mudik Lebaran Tanpa Vaksin Booster, Tapi Ada Syaratnya

Dia mengatakan bersama unsur perangkat desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas menjadi garda terdepan dalam memobilisasi masyarakat agar mau mengikuti vaksinasi COVID-19 dosis ketiga.

"Apalagi, Pak Presiden Joko Widodo sudah menetapkan vaksinasi penguat sebagai persyaratan bagi warga yang ingin mudik Lebaran. Bersama pengurus RT/RW, mereka mendata dan mengajak warga yang belum divaksinasi dosis tiga sekaligus melakukan sosialisasi terkait program pemerintah tersebut," katanya.

Dedy berharap optimalisasi peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas ini mampu meningkatkan persentase jumlah warga Kabupaten Bekasi yang menerima vaksinasi dosis ketiga secara signifikan.

"Pemerintah daerah mengapresiasi setinggi-tingginya atas kontribusi Babinsa dan Bhabinkamtibmas selama ini dalam membantu percepatan vaksinasi dosis primer. Saya yakin mereka kembali mampu memberikan kontribusi besar pada program vaksinasi dosis tiga ini. Sudah kami siapkan penghargaan untuk mereka," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti mengatakan pemberian edukasi serta sosialisasi terkait manfaat vaksinasi penguat menjadi salah satu strategi meningkatkan capaian jumlah penerima vaksinasi tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Izinkan Mudik di Tahun Ini, Warga Bekasi: Alhamdulillah, Full Senyum

Pihaknya juga membuka layanan vaksinasi penguat di seluruh fasilitas kesehatan Puskesmas setiap harinya selain membuka gerai-gerai vaksinasi di sejumlah lokasi.

"Selama ini pelaksanaan vaksinasi melibatkan semua unsur termasuk TNI dan Polri. Untuk langkah-langkah strategis upaya percepatan vaksinasi penguat, Satgas akan duduk bersama mengambil langkah yang diperlukan. Selama ini masyarakat kooperatif dalam pelaksanaan vaksinasi," katanya.

Berdasarkan data fasilitas kesehatan Kabupaten Bekasi per Rabu (23/3), sebanyak 228.134 warga sudah berstatus tervaksinasi COVID-19 dosis penguat antibodi. Jumlah tersebut setara dengan 9,44 persen dari total sasaran vaksinasi daerah itu sebanyak 2.417.794 jiwa.

Untuk status vaksinasi primer sebanyak 2.161.548 jiwa atau setara 89,40 persen warga telah menerima suntik vaksinasi dosis pertama dan 1.842.233 orang atau 76,19 persen vaksinasi COVID-19 dosis kedua.

Load More