SuaraBekaci.id - Pemerintah sejak Kamis (18/3/2022) lalu mencabut kebijakan HET minyak goreng kemasan yang semula Rp 14.000. Hanya minyak goreng curah yang masih disubsidi pemerintah.
Menurut pemerintah, kebijakan mencabut HET ini untuk menjamin stok minyak goreng banyak di pasaran. Menurut Tenaga Ahli Utama KSP, Bustanul Arifin, pasokan minyak goreng saat ini aman terkendali.
"Masyarakat jangan panik dan tidak perlu khawatir. Pemerintah memastikan ketersediaan minyak goreng di pasaran aman terkendali. Tidak ada kelangkaan dan bahkan minyak goreng curah sudah disubsidi ke harga yang terjangkau," kata Bustanul dalam keterangan tertulisnya.
Namun soal stok minyak goreng di pasaran yang menurut pemerintah itu aman terkendali, tidak bagi sejumlah pedagang di wilayah Babelan, Kabupaten Bekasi.
Salah satu pedagang gorengan di wilayah ini, NK (33) mengaku bahwa harga di sejumlah supermarket memang ada mulai biasa, namun soal stok ternyata masih cukup langka.
"Tetep aja mas, saya beli masih langka, harus 4 hari dulu mesen di agen, baru barang dianter," ucap NK kepada Suara Bekaci, Jumat (18/3).
NK juga mengaku tidak pernah merasakan harga minyak HET di supermarket sebelum dicabut, karena jika ingin beli selalu antri dan dibatasi.
"Gak ngikut saya gitu-gitu, ngantri itu ya, palingan saya mah ke agen, kalo di agen gak dibatasin belinya, tapi harganya memang di atas supermarket," tambah MK.
Hal yang sama dirasakan AS (27) yang juga membutuhkan minyak goreng sebagai bahan utamanya jualannya. Ia juga sependapat dengan NK, soal stok barang yang belum terlalu banyak.
Baca Juga: Mendag Lutfi Kaget Stok Minyak Goreng Retail Membludak: Banyak Banget, Tak Ada yang Antri
"Tetep mas langka, kita harus pesen jauh-jauh hari dulu ke agen buat minyak, kalo engga gitu mah gak dapet," ungkap AS.
Mereka menilai pemerintah masih kurang untuk menyikapi hal ini, karena penerapan HET saat itu belum sama rata bisa dirasakan oleh khalayak luas.
"Iya belum semua bisa ngerasain, cuma tau aja, kalo dateng terus antri juga belum tentu dapet kan," tambahnya.
Mereka berharap situasi seperti ini ke depannya bisa teratasi dan kembali normal.
"Saya berharap bisa normal lagi kayak dulu, biar kita dagang juga enak stabil," tutup AS.
Kontributor : Rendy Rutama Putra
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BRI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Surakarta Jadi Pengusaha Fashion Premium
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!