SuaraBekaci.id - Lapak pedagang daging sapi di Pasar Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terlihat kosong sejak pagi kemarin (28/2) hingga beberapa hari ke depan dipicu aksi mogok berjualan akibat kenaikan harga komoditas tersebut.
Seorang penjual daging ayam di Pasar Tambun Bekasi Firman (24) mengatakan sebanyak 14 orang penjual daging sapi sepakat untuk melakukan aksi mogok berjualan hingga Jumat (4/3/2022) mendatang.
"Tidak ada yang jualan, katanya mereka mogok jualan selama lima hari," kata Firman di Bekasi, Selasa.
Di pasar tersebut tidak terlihat seorang pun pedagang sapi yang berjualan. Lapak yang mereka tinggalkan juga tampak kering dan bersih.
Baca Juga: Minyak Goreng dan Kedelai Mahal, Kini Giliran Harga Daging Sapi di Bogor Naik
Kenaikan harga diduga menjadi penyebab penjual daging sapi melakukan aksi mogok berjualan sejak Senin (28/2) kemarin. Hal itu menyebabkan kekhawatiran di masyarakat dikarenakan daging merupakan salah satu bahan kebutuhan pokok.
Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan bersama Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso (Papmiso) Kabupaten Bekasi sebelumnya telah melakukan pengecekan di Pasar SGC Cikarang pada Minggu (27/2) malam.
"Kami mengecek ketersediaan daging sapi yang menjadi kebutuhan para pedagang bakso, soto daging yang berdampak ke sana," kata Gidion.
Kapolres menjelaskan secara umum harga daging sapi yang awalnya dijual Rp125 ribu kini menjadi Rp130 ribu per kilogram. Hal itu juga menyebabkan menurunnya stok daging di Pasar SGC.
"Daging sapi di Pasar Baru Cikarang ini harganya berkisar Rp125-130 ribu, masih terjangkau. Memang ada sedikit suplai yang kurang dari daging dari biasanya. Biasanya daging dua kuintal, saat ini daging tinggal satu kuintal. Secara umum masih bisa diantisipasi hal itu sendiri," katanya.
Gidion berharap para penjual daging sapi di Kabupaten Bekasi tetap berjualan agar tak menyebabkan terganggunya ekosistem perekonomian pedagang lainnya yang membutuhkan daging sapi sebagai bahan makanan olahan utama.
Berita Terkait
-
Roundup: Arsin Dkk Lolos Jerat Pidana Korupsi di Kasus Pagar Laut?
-
Kepala Desa Segarajaya Jadi Tersangka Pemalsuan 93 SHM Pagar Laut Bekasi, Begini Modusnya
-
Dijebak Duit THR, Egi dkk Gilir ABG di Bekasi: Korban Teler usai Dicekoki Miras hingga Tramadol
-
Selain Lucky Hakim, Istri Wali Kota Bekasi Juga Jadi Korban Amukan Dedi Mulyadi
-
Libatkan Istri jadi Tukang Palak, Preman Pemeras Tukang Sayur di Bekasi Ternyata Budak Narkoba
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
Terkini
-
Lewat Pendanaan KUR BRI, Suryani Sukses Jadi Pejuang Ekonomi Keluarga yang Naik Kelas
-
Rahasia Desa Wunut Berhasil Menjadi Desa Pembangunan Berkelanjutan
-
Viral Dua Preman Ngamuk di Pasar Baru Bekasi, Pelaku Positif Sabu-sabu
-
Berdiri 2019, Kini Minyak Telon Lokal Habbie Capai Omzet Belasan Juta Rupiah
-
BRI Raih Penghargaan Internasional, Best Issuer for Sustainable Finance dan Best Social Loan