Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Jum'at, 18 Februari 2022 | 18:16 WIB
Gelandang AZ Alkmaar Tijjani Reijnders. [Instagram/@tijjanir]

SuaraBekaci.id - Kabar naturalisasi datang dari Exco PSSI, Hasani Abdulgani. Lewat akun Instagram pribadinya, Hasani mengatakan bahwa pemain AZ Alkmaar, Tijjani Reijnders tak bersedia untuk bela timnas Indonesia.

"Baru dikabarkan dari kolega di Eropah, dimana Tijjani Reijnders belum berminat bergabung Timnas." tulis Hasani Abdulgani di akun Instagram pribadinya, Jumat (18/2).

Hasani pun berharap bahwa dalam waktu dekat Tijjani Reijnders berminat untuk membela tim Merah Putih.

Hasani juga mengabarkan bahwa saat ini pihaknya tengah menunggu respon dari pemain lain. Targetnya bakal ada 4 pemain lagi yang akan dibidik PSSI untuk dinaturalisasi.

Baca Juga: PSSI Mulai Dekati Tijjani Reijnders untuk Dinaturalisasi

"Semoga next time dia berminat. Sekarang kami lagi menunggu respons dari beberapa pemain lainnya yg direkomendasi oleh Coach Shin Tae yong. Semoga target untuk 4 pemain tetap tercapai," tambah Hasani.

Sebelumnya, menurut Hasani Abdulgani, nama Tijjani Reijnders muncul setelah Kevin Diks dan Mees Hilgers tak jadi dinaturalisasi karena tak mendapat restu orang tua mereka.

"Dia keturunan Maluku. Pemain dari AZ Alkmaar," kata Hasani.

Tijjani Reijnders lahir di Zwolle, pada 29 Juli 1988. Usianya baru 23 tahun. Ia memiliki darah sepak bola dari sang ayah yang juga merupakan mantan pesepak bola Belanda, Martin Reynders.

Dalam salah satu artikel di media Belanda, Elv Voetbal, Martin menjelaskan soal kemampuan putra pertamanya tersebut. Menurut Martin, putranya itu memiliki ketenangan di lapangan hijau.

Baca Juga: Tijjani Reijnders, Calon Pemain Timnas Indonesia Bawa AZ Alkmaar Tak Terkalahkan di 10 Pertandingan Terakhir

"Tijjani sedikit lebih tenang dan bertindak bijaksana. Itu tercermin baik di lapangan ataupun kehidupan sehari-hari. Dia membaca permainan dengan sangat baik," ucap Martin.

Adik dari Tijjani, Eliano juga berprofesi sebagai pesepak bola. Menurut penuturan sang ayah, kedua putranya itu memiliki kemampuan yang berbeda meski sama-sama berposisi sebagai seorang gelandang.

"Tijjani memungkinkan pemain lain memainkan sepak bola yang lebih baik. Dia mampu membuat tempo permainan sangat baik, memberikan umpan silang dan mampu membaca ruang di lapangan,"

Load More