SuaraBekaci.id - Pemain muda Indonesia, Bagus Kahfi dan Brylian Aldama sampaikan kritik terkait naturalisasi untuk timnas Indonesia.
Kritik keduanya soal naturalisasi dianggap bisa merugikan potensi pemain lokal untuk bisa membela timnas Indonesia.
Menurut Bagus Kahfi bahwa masih banyak pemain lokal yang berpotensi untuk bisa membela timnas Indonesia. Ia pun menyoroti dari 200 juta penduduk lebih penduduk Indonesia, mengapa tidak bisa menemukan 23 pemain untuk timnas.
"Kita sebagai pemain juga percaya bahwa kita mampu untuk itu semua. Masa nggak ada (yang lolos kualifikasi), sampai harus naturalisasi pemain?" sebut Bagus Kahfi, dikutip dari buletinsepakbola.id
Hal senada juga disampaikan oleh pemain NK Pomorac di Liga Kroasia, Brylian Aldama. "Penting sih penting, tapi kan nggak harus semua yang punya darah keturunan, semua dinaturalisasi," ucapnya.
Terkait polemik ini, pelatih dari kampung bola Tulehu, Sani Tawainella ikut angkat bicara.
Senada dengan dua pemain muda itu, Sani menyebut bahwa program naturalisasi seperti dua sisi mata uang, bisa menguntungkan namun juga merugikan.
"Kalau menurut kakak Sani, untuk pemain naturalisasi ada untungnya dan ruginya buat pemain lokal Indonesia," ucap Sani saat dihubungi Suara.com, Kamis (17/2).
"Pemain naturalisasi jika mereka dapat kesempatan, hal itu tentu saja menjadi kerugian untuk pemain lokal untuk bela timnas Indonesia," tambahnya.
Baca Juga: Pesepakbola Brylian Aldama dan Bagus Kahfi Diserang Netizen Gara-gara Komentar Naturalisasi
Sani Tawainella kemudian meminta PSSI melihat efek dari program naturalisasi. Ditekankan oleh Sani, Indonesia memiliki banyak pemain muda berbakat, tingga bagaimana program itu lebih digiatkan lagi.
"Kakak, banyak pemain muda Indonesia punya kualitas, contoh Witan Sulaeman. Witan kan lulusan SKO Ragunan. Harusnya PSSI melihat ini, sekarang tinggal bagaimana programnya untuk pemain muda. Selain itu sekarang juga sudah banyak pelatih yang memiliki lisensi," papar Sani.
Sani Tawainella bukan sosok sembarangan di sepakbola Tulehu. Di daerah yang disebut Kampung Bola itu, Sani adalah sosok yang melahirkan bakat muda terbaik seperti Alfin Ismail Tuasalamony.
Alfin ialah full back asli Tulehu yang pernah bermain di Eropa bersama klub Belgia, CS Vise. Saat ini Alfin tercatat membela klub Rans Cilegon FC.
"Kakak, apa yang dilakukan kakak Sani dulu dan sekarang demi ciptakan pemain bisa bermain di timnas Indonesia. Kita Indonesia, hebat kakak," tutup Sani.
Tag
Berita Terkait
-
Pesepakbola Brylian Aldama dan Bagus Kahfi Diserang Netizen Gara-gara Komentar Naturalisasi
-
Kritik Naturalisasi, Bagus Kahfi dan Brylian Aldama Diminta Berkaca pada Egy Maulana Vikri dan Asnawi Mangkualam
-
5 Top Bola Sepekan: Batal Naturalisasi Ragnar Oratmangoen, Indonesia Bakal Menyesal karena 3 Alasan Ini
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
RUPSLB BRI 2025 Perkuat Tata Kelola dan Fondasi Pertumbuhan
-
BRI Tebar Dividen Interim 2025 untuk Saham, Kinerja UMKM Jadi Penopang
-
Ini Tanda Galon Air Minum yang Harus Ditolak Sekarang Juga
-
BRI Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Bantuan Bencana Sumatra, Salurkan Donasi Dukung Mobilitas
-
BRI Pastikan Ketersediaan Kas dan Digital Banking Saat Nataru, Dukung Liburan Nasabah Makin Nyaman