Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 08 Februari 2022 | 18:10 WIB
Ilustrasi resepsi, Aturan resepsi pernikahan di wilayah PPKM level 3 (Freepik)

SuaraBekaci.id - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa wilayah aglomerasi Jabodetabek, DI Yogyakarta, Bali, Bandung Raya naik ke status PPKM level 3.

Sejumlah penyesuaian dalam aturan PPKM level 3 diterapkan dengan kebijakan pengetatan yang lebih terarah bagi kelompok lansia, komorbid dan belum divaksin.

Lantas bagaimana jika ada warga di Jabodetabek, DI Yogyakarta, Bali, Bandung Raya yang akan menggelar resepsi pernikahan?

Mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2022, jumlah tamu resepsi pernikahan di daerah PPKM level 3 dibatasi 25 persen dari kapasitas ruangan.

Baca Juga: Batasi Mobilitas Masyarakat, PPKM Level 3 di DIY Akan Lebih Lentur

Selain itu dalam resepsi pernikahan dilarang ada kegiatan makan.

"Pelaksanaan resepsi pernikahan dapat diadakan dengan maksimal 25% (dua puluh lima persen) dari kapasitas ruangan dan tidak mengadakan makan di tempat dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat."

Dalam aturan PPKM Level 3, industri berorientasi ekspor, dan domestik, dapat terus beroperasi 100 persen jika memiliki Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) dan minimal 75 persen karyawannya telah divaksin lengkap, serta menggunakan PeduliLindungi.

Selain itu, untuk warteg dan restoran dari aturan PPKM level 3 diperbolehkan tetap buka dengan jam operasional sampai jam 21:00, namun dengan maksimal pengunjung 60 persen.

Sedangkan untuk kegiatan supermarket dapat beroperasi sampai dengan pukul 21.00 dan maksimal pengunjung 60 persen. Sementara itu, untuk pasar raya dapat beroperasi hingga pukul 20.00 dengan maksimal pengunjung 60 persen.

Baca Juga: Soal Penerapan PPKM Level 3 di Jawa Tengah, Ganjar: Kita Ikuti, Jangan Berdebat!

Sementara untuk tempat ibadah dapat dibuka dengan maksimal kapasitas 50 persen, kapasitas umum lainnya maksimal pengunjung 25 persen dan kegiatan seni/budaya maksimal 25 persen.

Load More