SuaraBekaci.id - Bagi yang sering berpergian menggunakan Commuter Line agar tetap waspada dan hati-hati, saat ini kasus Covid-19 di Indonesia tengah meningkat.
Terbaru kali ini Pemerintah Kota Bekasi, mengumumkan empat calon penumpang kereta api di Stasiun Bekasi dinyatakan positif COVID-19.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil tes usap cepat antigen secara acak kepada puluhan pengguna layanan kereta api tersebut.
"Hasil laboratorium pemeriksaan penumpang menunjukkan empat orang positif setelah menjalani 'rapid test' antigen," kata Pelaksana tugas Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, mengutip dari Antara.
Dia mengatakan keempat pengguna jasa kereta api itu juga telah menjalani tes usap PCR langsung di lokasi. Mereka saat ini sudah kembali ke alamat masing-masing sambil menunggu hasilnya.
"Mereka tidak diizinkan melanjutkan perjalanan menggunakan moda transportasi kereta api dan diimbau untuk pulang terlebih dahulu sambil menunggu hasil tes usap PCR dari laboratorium Dinas Kesehatan Kota Bekasi," katanya.
Tri mengatakan keempat penumpang itu menjalani tes cepat antigen sekaligus tes usap PCR bersama puluhan penumpang kereta api lainnya di Stasiun Bekasi pada Rabu (2/2).
"Total ada 66 penumpang yang menjalani tes COVID-19 dengan hasil laboratorium 62 orang negatif dan empat orang positif berdasarkan hasil tes cepat antigen," katanya.
Pemerintah Kota Bekasi menggunakan skema random saat pemeriksaan COVID-19 pengguna jasa kereta api kemarin. Penumpang hanya perlu menunggu 15 menit untuk mendapatkan hasilnya.
Baca Juga: Kasus Aktif COVID-19 Capai 400, Pemda DIY Siapkan Empat Isoter
Para penumpang yang dipilih secara acak itu menggunakan jasa kereta api dengan tujuan bermacam-macam. Ada yang ingin bekerja di Jakarta, ada pula yang ingin melanjutkan kuliah ke kota lain, serta tujuan pulang kampung ke kotanya masing-masing seperti Sleman dan Yogyakarta.
Tri mengaku pemeriksaan serupa akan kembali digencarkan di sejumlah titik terutama fasilitas publik guna mencegah potensi penyebaran di wilayahnya yang kini masuk PPKM Level 2 tingkat kewaspadaan COVID-19 dengan kenaikan kasus aktif yang tercatat signifikan pada gelombang ketiga ini.
"Kami tegaskan sekali lagi kepada seluruh elemen masyarakat untuk memperketat kembali protokol kesehatan dan juga menyosialisasikan pencegahan-pencegahan pada masa pandemi," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Kasus Aktif COVID-19 Capai 400, Pemda DIY Siapkan Empat Isoter
-
Kota Bekasi Stop PTM, Mulai Hari Ini Siswa Kembali Belajar dari Rumah
-
Kasus COVID-19 Mengkhawatirkan, Pemprov DKI Usul Level PPKM Jakarta Dinaikkan
-
Kasus COVID-19 Melonjak, Bupati Garut: Bukan Varian Omicron
-
Bertambah 21. Kasus Aktif COVID-19 Karawang Tembus 201
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
Terkini
-
BRI 130 Tahun: Jejak Raden Bei Aria Wirjaatmadja, Perintis Keuangan Rakyat Indonesia
-
BRI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Surakarta Jadi Pengusaha Fashion Premium
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan