Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Senin, 31 Januari 2022 | 08:49 WIB
Dorce Gamalama (YouTube.com)

SuaraBekaci.id - Pasca menuai kontroversi mengenai permintaan pemakaman secara perempuan, Dorce Gamalama yang mendapat teguran dari Gus Miftah rupanya tak berdiam diri dan ikut angkat bicara menanggapi teguran tersebut.  

Ungkapan tanggapan Dorce kemudian diunggah melalui akun media sosial Tiktok dengan nama akun @terhitsz_gram yang telah disaksikan oleh 7,8 juta pengguna Tiktok sejak diunggah.  

Dorce yang duduk disalah satu ruangan dengan mengenakan jilbab abu abu panjang tersenyum ke arah kamera sembari menyampaikan tanggapannya.  

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kyai, ustad ustad yang telah menerangkan keadaan mati saya, dan siapa yang akan memandikan saya, siapa yang akan mengubur saya, biarkanlah keluarga saya yang nanti akan mengurusnya, " ucap Dorce ke arah kamera.  

Baca Juga: Edy Mulyadi Dijadwalkan Hadir di Pemeriksaan Kedua oleh Bareskrim, Sudah Siapkan Peralatan Mandi

Ia juga menambahkan bahwa segala hal berkaitan dengan kematiannya kelak menjadi urusan keluarganya apapun itu.  

"Mau kain kafannya tujuh lapis, delapan lapis, saya serahkan kepada yang ngurus, yang mengurus laki laki boleh, perempuan boleh, " lanjutnya.  

Dorce menegaskan tak melarang siapapun kelak memandikan dirinya.  "Jadi siapapun boleh memandikan saya, " ungkapnya kemudian.  

Dalam video tersebut Dorce kemudian berpesan kepada para ustadz maupun ulama mengenai dirinya yang baru baru ini mendapat sindiran.  

"Jadi kyai kyai yang udah terkenal sekalipun, jangan memberikan komentar yang kurang baik, harusnya anda seorang kyai memberikan suguhan dan juga himbauan kepada siapapun, karena saya juga manusia mempunyai tanggungjawab untuk hidup dan mati kelaknya, " pungkasnya. 

Baca Juga: Heboh Kandang Kambing Bernilai Miliarah Rupiah di Bekasi, Rahmat Effendi Sempat Usulkan Dibuat Setradisional Mungkin

Video tanggapan Dorce ini langsung ramai oleh tanggapan warganet yang pro dan kontra. Banyak warganet yang berbalik menyerang dan menyalahkan Dorce, serta mengingatkan akan makna dan tujuan teguran itu untuknya.  

" Astagfirullah halladzim jadi ikut bingung, pak ustadznya hanya menjelaskan sebenarnya, " timpal akun @marian***.

" Terkadang kata kata yang menyakiti itu adalah yang terbaik buatmu, ketimbang kata kata halus tapi menyesatkanmu, " imbuh akun @fav***.

" Astagfirullah diingatkan sesuai hukum fiqih kok malah gitu ya, " sahut akun @arie***.

"Dikasih tau kok ngeyel toh Pak Dorce, kembali ke asal, " timpal akun @sitiha***. 

Dan masih banyak komentar bernada serupa yang bertujuan mengingatkan Dorce akan maksud dan tujuan teguran tersebut.  

Meski dari ribuan komentar yang tersemat berbalik menegur Dorce, adapula beberapa warganet yang masih membela dirinya.  

"Untuk para netizen tolong jangan dihujat, Bunda Dorce kondisinya sedang seperti itu jadi jangan heran jika gaya dan cara berbicaranya seperti itu, " tulis akun @i_like***.

"Sabar bunda, belum tentu yang mengatakan seperti itu lebih baik dari Bunda Dorce, " bela akun @dwie***.

" Semangat Bunda biar Allah yang menilainya, " kata akun @syae***.

Unggahan ini mendapat reaksi suka penonton sebanyak 241,4 ribu dengan 5351 kali dibagikan ulang.

Diketahui sebelumnya Dorce memiliki permintaan untuk dimakamkan sebagai perempuan saat meninggal nanti. 

Permintaan tersebut kemudian mendapatkan tanggapan dari penceramah Gus Miftah melalui kanal Youtube Official Nitnot beberapa waktu lalu.  

"Saya dengar ada beberapa wasiat, yang saya dengar itu gak usah ada upacara doa tahlil 40 hari, terus kemudian yang kedua soal dia minta untuk dimakamkan secara perempuan, " ungkap Gus Miftah dalam video tersebut.  

Penceramah kondang tersebut kemudian mencoba menelaah hukum transgender dalam agama Islam.  

Ia menjelaskan didalam Al-Quran tertulis hanya ada dua jenis kelamin.   Menurut Gus Miftah, secara fiqh Dorce tetap sebagai seorang laki laki, oleh karena itu pemakamannya harus dengan cara laki laki bukan perempuan.  

" Artinya kalau dulu dia dilahirkan dalam keadaan laki laki, ya sebaiknya, seyogyanya juga dimakamkan dalam keadaan laki laki, " pungkasnya.

Kontributor : Ririn Septiyani

Load More