Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Kamis, 27 Januari 2022 | 20:55 WIB
Tangkapan layar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika mengisi podcast Youtube Total Politik di Jakarta, Jumat (22/1/2022). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

SuaraBekaci.id - Teka-teki soal siapa Kepala Otorita IKN masih menarik perhatian publik. Muncul sejumlah nama yang digadang-gadang bakal dipilih Presiden Jokowi sebagai Kepala Otorita IKN, salah satunya ialah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Isu mengenai Anies Baswedan jadi Kepala Otorita IKN memancing politikus PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul.

Ruhut mencibir kemampuan Anies Baswedan untuk jadi Kepala Otorita IKN. Menurut Ruhut, Anies tidak mampu untuk mengemban tugas tersebut.

"Jadi, yang mengatakan Anies layak itu aku hanya bisa jawab 'mimpi kali ye'. Yang sudah enak tinggal dilanjuti saja, Anies tidak mampu," kata Ruhut, dikutip dari Wartaekonomi--Jaringan Suara.com, Kamis (27/1).

Baca Juga: Sekjen PDI Perjuangan Ceritakan Kisah Megawati Protes ke Presiden Soekarno Soal Sepatu

"Sudahlah, Anies itu sudah tidak bisa. Untuk apa-apa sudah tidak bisa itu orang. Hanya bisa permainan kata-kata," tambah Ruhut.

Beberapa waktu lalu, pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sangat layak menjadi Kepala IKN Nusantara. Menurut Jamiluddin, pengalaman Anies memimpin Jakarta sudah lebih dari cukup untuk menjadi kepala IKN.

"Masalahnya, apakah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mau menunjuk Anies menjadi Kepala IKN? Peluang Anies untuk itu tampaknya kecil sekali," kata Jamiluddin.

Sejumlah nama tokoh digadang-gadang masuk dalam daftar kandidat sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN). Diantaranya ada nama Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Kemudian, mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro, mantan Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA) Tumiyana, dan mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Baca Juga: Lakukan Pencemaran Nama Baik Anak Ahok, Tersangka Akhirnya Tak Ditahan

Menanggapi hal tersebut, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, nama-nama tersebut memang disampaikan Jokowi.

"Nama-nama itu memang disampaikan Presiden toh, 2020 deh kalau enggak salah. Siapapun nanti ya, kita lihat dua bulan ini," ujar Ngabalin.

Load More