SuaraBekaci.id - Rocky Gerung kembali buka suara terkait pelaporan Ubedilah Badrun, Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) terhadap dua anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.
Menurut Rocky di kanal Youtube yang dipandu oleh jurnalis senior Hersubeno Arief, Jokowi mungkin sekarang tidak bisa tidur karena memikirkan pelaporan tersebut.
"Selama KPK tidak memberikan semacam klarifikasi atau ya sebut saja keterangan perkembangan kasus itu (nantinya) Pak Jokowi enggak bisa tidur," ucap Rocky, dikutip dari Wartaekonomi--Jaringan Suara.com, Selasa (25/1).
"Jadi mesti ada satu clearence dari KPK statusnya, supaya kita kembalikan kasus ini pada jalur hukum. Kalo enggak nanti diolok-olok, si Ubed nanti diancam trus ini corok-corok yang berkeliaran berupaya untuk nyari untung dari kasus ini," tegasnya.
Baca Juga: KPK Terima Pengembalian Uang, Kasus Suap Dodi Reza Alex
Rocky Gerung lebih lanjut juga mengatakan bahwa pelaporan kepada dua anaknya itu membuat Jokowi nantinya setelah periode kepemimpinannya tidak akan dikenang selain kasus pelaporan tersebut.
"Bahwa beliau nanti dua tahun lagi itu selesai, dan orang enggak inget apa. Lalu orang inget Ibu Kota baru yang orang inget (ialah) konflik di dalam kebijakan dan Ibu Kota baru itu baru akan dihasilkan nanti 2045 mungkin beberapa kali ganti Presiden," kata Rocky.
"Jadi tidak ada yang bisa kita ingat sebagai legacy Pak Jokowi, selain bahwa anaknya pernah dilaporkan oleh seorang dosen Universitas Negeri Jakarta," sambung pendiri Setara Institute itu.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron mengatakan lembaganya akan menindaklanjuti setiap laporan masyarakat, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"KPK akan melakukan proses penelaahan lebih lanjut. Jadi, KPK tidak melihat anak siapa, tidak melihat bapaknya siapa," ucap Ghufron.
Baca Juga: Tim KPK Lihat Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin saat Gelar OTT
"KPK akan menindaklanjuti sesuai prosedur ketentuan peraturan perundang-undangan maupun SOP di KPK untuk menelaah lebih lanjut," sambungnya.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma IM57+ Institute, KPK Turut Dampingi Penyidik yang Digugat Rp2,5 Miliar
-
KPK Segera Panggil Ridwan Kamil Terkait Kasus Korupsi Bank BJB Rugikan Negara Rp222 M
-
Adies Kadir Jadi Sorotan! KPK Ungkap Ada Pimpinan DPR yang Telat Lapor LHKPN
-
Usai Ditemui Prabowo, PSI Berharap Megawati Bisa Bertemu dengan Jokowi dan SBY
-
Dekati Deadline, 16.867 Penyelenggara Negara Belum Setor LHKPN ke KPK
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Lewat Pendanaan KUR BRI, Suryani Sukses Jadi Pejuang Ekonomi Keluarga yang Naik Kelas
-
Rahasia Desa Wunut Berhasil Menjadi Desa Pembangunan Berkelanjutan
-
Viral Dua Preman Ngamuk di Pasar Baru Bekasi, Pelaku Positif Sabu-sabu
-
Berdiri 2019, Kini Minyak Telon Lokal Habbie Capai Omzet Belasan Juta Rupiah
-
BRI Raih Penghargaan Internasional, Best Issuer for Sustainable Finance dan Best Social Loan