SuaraBekaci.id - Banjir ROB yang yang melanda tiga desa di Kabupaten Bekasi sejak Minggu (2/1) lalu, saat ini sudah berangsur surut, Rabu (5/1/2022).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan ketinggian air di tiga desa mencapai 30 cm.
"Kampung sembilangan Desa Huripjaya, kampung sembilangan Desa Samudrajaya dan pantai mekar muara gembong ketinggian airnya 20 hingga 30 cm," jelasnya saat dikonfirmasi, Rabu (5/1/2022).
Akibat banjir ROB, lanjut Henri, warga yang terdampak hampir mencapai seribu jiwa dan lebih memilih untuk tinggal di rumahnya.
Baca Juga: Nangis di Sosmed karena Ditipu Oknum Polisi, Tukang Bubur Datangi Bareskrim
"Korban yang terdampak 997 jiwa, ya kalo warga tetap (tinggal dirumah)," jelasnya.
Saat ini, Henri juga menyampaikan bahwa banjir ROB di ketiga desa tersebut sudah berangsur surut.
"Kampung sembilangan sudah surut," jelasnya.
Henri juga akui kesulitan dalam penanganan banjir ROB, karna hampir setiap tahun wilayah tersebut terendam banjir ROB.
"Kita tuh yang paling sulit saya akui ya banjir rob. Karna laut kan engga bisa kita prediksi, gelombangnya gitu kan," katanya.
Baca Juga: Perbaikan Jalan Kalimalang Bikin Runyam, Warganet: Gagal Total
Sebelumnya, lima desa di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terendam bajir rob sejak Jumat, 31 Desember 2021. Hal itu terjadi karena naiknya permukaan air laut.
Lima desa yang terdampak banjir rob diantaranya, Desa Pantai Mekar, Pantai Bahagia, Pantai Sederhana, Pantai Bakti, dan Desa Pantai Harapan Jaya.
Banjir rob yang melanda sejumlah desa di Muara Gembong ini sebenarnya juga terjadi sejak awal Desember 2021. Daerah Muara Gembong berlokasi di Kecamatan Bekasi.
Daerah ini berbatasan dengan Laut Jawa di Utara, Teluk Jakarta di sebelah barat, Kabupaten Karawang di sebelah timur dan Kecamatan Babelan di Selatan.
Kontributor : Imam Faisal
Berita Terkait
-
Pemerintah Beberkan Fakta Mengerikan Pagar Laut Bekasi, Data Dimanipulais
-
Susah Cari Gas Melon, Ibu Ini Terpaksa Tinggalkan Bayi di Rumah
-
Aksi Nelayan Tarumajaya Menentang Pagar Laut Bekasi di Atas Air
-
Uji Coba Sekolah Rakyat Dimulai di Bekasi, Mensos Ungkap Sistem Penerimaan Murid
-
CEk FAKTA: Buaya Masuk Rumah saat Banjir di Bekasi
Terpopuler
- Kisruh Gas LPG 3 Kg, Publik Pertanyakan Fungsi Program Lapor Mas Wapres: Gibran Cuma Bisa Bagi Susu
- Cek Fakta: Benarkah Semua Surat Tanah dan Rumah Akan Jadi Milik Negara Jika Tidak Diubah ke Elektronik?
- Eliano Reijnders: Jujur Saya Tidak Bisa
- Simon Tahamata Kecewa dengan Belanda: Orang Maluku Berjuang untuk Mereka, tapi...
- Kevin Diks Tunggu Telepon dari Timnas Belanda
Pilihan
-
Menteri Prabowo Segel Proyek KEK Lido Besutan Hary Tanoe dan Donald Trump
-
MK Putuskan Pilkada Berau Belum Final, Sidang Lanjutan Digelar 7-17 Februari
-
Keunikan Indonesia, Punya 2 Ibu Kota yang Langganan Banjir
-
MK Tolak Gugatan Awang-Ahmad, Sengketa Pilbup Kukar Berlanjut untuk Dendi-Alif
-
Sengketa Pilgub Kaltim Berakhir, MK Tegaskan Tak Ada Politik Uang
Terkini
-
Bejat! Guru Ngaji di Jatiasih Pakai Modus Ini Cabuli 2 Santri Laki-laki
-
Duduk Perkara Sengketa Lahan di Cluster Setia Mekar Bekasi: Sengkarut Sejak 1996
-
Perjuangan Emak-emak di Bekasi Antre Gas 3 Kg: Tinggalkan Bayi Berjam-jam
-
Pil Pahit Warga Cluster Setia Mekar Bekasi Tergusur Meski Miliki SHM
-
Gas 3 Kg Langka, Jerit Warga Bekasi: Pemerintah Jangan Bikin Kami Susah Terus!