Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Sabtu, 18 Desember 2021 | 14:32 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menandai peringatan 10 tahun kematian pemimpin Kim Jong Il pada hari Jumat dengan upacara peringatan yang dihadiri oleh ribuan orang.[KCTV/NewYorkPost]

SuaraBekaci.id - Warga Korea Utara dilarang tertawa selama 11 hari saat negara totaliter itu memperingati 10 tahun kematian ayah dan pendahulu Kim Jong Un, Kim Jong Il, Jumat (17/12/2021) lalu.

“Selama masa berkabung, kita tidak boleh minum alkohol, tertawa atau terlibat dalam kegiatan rekreasi,” kata seorang penduduk kota timur laut Sinuiju kepada Radio Free Asia’s Korean Service.

Melansir New York Post, Jumat (17/12/2021), tak hanya tertawa bahkan belanja bahan makanan pun dilarang pada hari kematian Kim tanggal 17 Desember  kemarin.

“Banyak orang yang tertangkap minum atau mabuk selama masa berkabung ditangkap dan diperlakukan sebagai penjahat ideologis. Mereka dibawa pergi dan tidak pernah terlihat lagi," kata sumber tersebut kepada RFA.

“Bahkan jika anggota keluarga Anda meninggal selama masa berkabung, Anda tidak boleh menangis dengan keras dan jenazahnya harus dibawa keluar setelah selesai. Orang-orang bahkan tidak dapat merayakan ulang tahun mereka sendiri jika mereka jatuh dalam masa berkabung.”

Sementara itu, tepat saat perayaan 10 tahun kematian ayah Kim Jong-un, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menandai peringatan 10 tahun kematian mantan pemimpin Kim Jong Il pada hari Jumat dengan upacara peringatan yang dihadiri oleh ribuan orang.

Peringatan 10 Tahun kematian ayah Kim Jong Un. [AFP via Getty Images]

Mobil, kereta api, dan kapal membunyikan klakson, bendera Kerajaan Pertapa diturunkan menjadi setengah tiang dan orang-orang berbondong-bondong ke Bukit Mansu Pyongyang untuk meletakkan bunga dan membungkuk di depan patung raksasa Kim Jong Il dan ayahnya, Kim Il Sung, yang memerintah selama 46 tahun. Bertahun-tahun.

Kim Jong Un juga diperlihatkan bersama ratusan pejabat pada sebuah upacara di luar Istana Matahari Kumsusan di ibu kota, Pyongyang.

Pada hari Jumat, beberapa surat kabar - semuanya dikontrol ketat oleh pemerintah - menerbitkan artikel yang memuji Kim Jong Il.

“Dia, memang, orang terbesar dan orang bijak besar dari revolusi yang diikuti semua orang di negeri ini dengan kasih sayang dan ketulusan mereka yang dalam,” kata surat kabar Rodong Sinmun dari partai yang berkuasa dalam sebuah artikel.

Load More