Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 15 Desember 2021 | 10:49 WIB
Ilustrasi listrik padam di Karawang (Shutterstock)

SuaraBekaci.id - Sejumlah wilayah di Karawang pada Senin (13/12/2021) malam mengalami pemadaman listrik cukup lama lebih dari lima jam.

Menanggapi hal tersebut Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kabupaten Karawang memberikan penjelasana.

Perwakilan PLN Karawang Yani ketika dikonfirmasi di Karawang menyampaikan, listrik padam lebih dari lima jam itu terjadi akibat adanya gangguan jaringan.

Menurutnya, Ada kerusakan material yang kemungkinan disebabkan petir saat terjadi hujan deras sehingga perlu proses penggantian material tersebut.

Baca Juga: Peluncuran Buku Era Mobil Listrik, Saatnya Industri Otomotif Hadir untuk Negeri

Bahkan pemadaman listrik itu dikeluhkan pelanggan PLN di Desa Warung Bambu, Kabupaten Karawang.

"Rekor, pada Senin malam mati listrik berlangganan selama lima jam lebih. Pada Selasa siang mati listrik lagi sampai hampir dua jam," kata Alimudin, seorang warga Desa Warung Bambu, Kecamatan Karawang Timur.

Menurut dia, saat hujan deras Senin malam (13/12), tiba-tiba padam listrik mulai dari pukul 19:55 WIB sampai pukul 00:10 WIB.

Ia menyampaikan, untuk kejadian padam listrik pada Selasa siang ini terjadi secara tiba-tiba sedangkan padamnya listrik pada Senin malam (13/12) terjadi saat terjadi hujan deras yang disertai petir.

Padam listrik itu bukan pemadaman bergilir melainkan langsung padam secara tiba-tiba.

Baca Juga: Ketika Kampung Terpencil Garabak Data "Merdeka" dengan Listrik, Ekonomi Beringsut Tumbuh

"Padam listrik selama berjam-jam itu sangatlah merugikan karena usaha saya menjadi sepi di malam itu," katanya.

Seorang warga lainnya, Zain menyampaikan di sekitar Desa Warung Bambu sering terjadi padam listrik apalagi saat hujan deras.

"Memang sangat sering mati lampu sampai lebih dari satu jam, khususnya saat hujan deras tetapi pada Senin malam itu mungkin rekor, matinya sampai lebih dari lima jam," katanya.

Ia berharap agar PLN memperbaiki pelayanan karena sebagai pelanggan yang menggunakan meteran tradisional (bukan token), dirinya selalu patuh bayar listrik.

"Sebagai pelanggan memang wajib patuh bayar listrik, kalau tidak, akan datang petugas membawa selembar surat tagihan yang disertai ancaman pemutusan sementara sambungan listrik," kata dia. [Antara]

Load More