SuaraBekaci.id - Kronologi bentrokan antar organisasi masyarakat (ormas) terjadi di Jalan Interchange, Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe, Kabupaten Karawang Rabu (24/11/2021).
Menurut salah seorang warga Wirta (38) di lokasi mengatakan, awal mula terjadi bentrok, sebuah mobil Honda Brio bernomor polisi S 1724 BB berstiker Keluarga Besar GMBI Distrik Rembang terlihat keluar dari arah tol Karawang.
Honda Brio kemudian berpapasan dengan kelompok ormas yang hendak menuju Kawasan industri tepat di depan Hotel Resinda.
Di dalam mobil kata saksi,ada 3 orang, salah seorang diantaranya berhasil menyelamatkan diri dari amuk ormas lawan.
"Jadi pas massa gelombang pertama itu langsung ngehadang mobil, di dalam mobil ada tiga orang, satu orang berhasil kabur ke hotel tapi tetap dikejar sama ormas itu, nah dua orang di dalamnya kejebak terus dipaksa keluar," tutur Wirta.
Dua lainnya, terjebak di dalam mobil namun dipaksa keluar oleh massa. Beruntung ada petugas polisi lalu lintas yang bertugas sehingga berhasil mengamankan 2 orang namun, gerombolan massa kemudian datang lagi dan bertambah, menghajar 2 orang yang sempat diamankan polisi. Kalah jumlah, 2 orang tersebut dihajar hingga jatuh tergeletak.
Tidak berhenti di situ, di tengah aksi keributan itu datang lagi gerombolan massa yang akhirnya disusul barakuda yang akhirnya menertibkan bentrok di lokasi.
"Pas yang ketiga itu Brimob datang dan massa mulai bubar, tiga orang itu akhirnya dibawa sama polisi," kata dia.
Jumlah massa itu, kata dia, diperkirakan terdapat 50 orang di setiap gelombang massa.
Baca Juga: Dua Ormas Bentrok di Karawang Akan Diproses Secara Hukum
Kini, sekira pukul 14.00 WIB, arus lalu lintas mulai lancar lantaran petugas kepolisian mulai mengatur arus lalu lintas di jalan tersebut.
Masih di hari yang sama, sejumlah massa LSM GMBI terlihat datang dan melakukan orasi di akses gerbang KIIC.
Dari orasinya, mereka meminta kepada pihak kepolisian untuk menangkap pelaku atas pengeroyokan yang membuat tiga orang anggotanya luka-luka dan satu unit mobil Honda Brio bernomor polisi S 1724 BB rusak parah.
Aksi demo yang dimulai sejak siang hingga sore hari membuat arus kendaraan macet total.
Bahkan arus kendaraan mengalami lumpuh total atau tidak bisa bergerak selama satu jam lebih pada sekira pukul 16.00 WIB.
Petugas kepolisian pun akhirnya menutup sementara akses dan jalur di depan kawasan industri KIIC Karawang Barat karena adanya perkumpulan massa ormas.
Berita Terkait
-
Sejumlah Ormas Dukung Polda Metro Jaya Usut Rencana Kerusuhan dan Bom Molotov Jelang Hari HAM
-
Pesawat Latih Jatuh di Karawang: Pilot Ungkap Detik-Detik Mesin Hilang Tenaga
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Urusan Banjir 'Abadi' Belum Selesai, Wakil Ketua DPR RI Turun Kembali ke Desa Karangligar
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
BGN Larang Keras SPPG Pecat Relawan Dapur
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!
-
AgenBRILink Tingkatkan Inklusi Keuangan di Wilayah 3T, Contohnya Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Nanik Minta Yayasan Mitra SPPG Tidak Keterlaluan Mencari Keuntungan