SuaraBekaci.id - Kordinator Nasional Front Perjuangan Rakyat (FPR) Rudi HD Daman menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) 'Tuan Tanah dan Borjuis Besar' dalam pertemuan KTT PBB COP26, Minggu (07/11/2021)
Rudi Daman juga menyebut Jokowi tidak tahu malu mengemis, meminta bantuan dana dalam KTT PBB tentang Perubahan Iklim/Conference of the Parties ke 26 (COP26).
Terlebih, kata dia, Jokowi terkesan mempromosikan berbagai program dan rencana ke depan Indonesia sebagai komitmen untuk memuluskan investasi dan utang melalui berbagai proyek seperti Perhutanan Sosial, Pembangunan Kawasan Industri Hijau, Rehabilitasi lahan, dan lainnya.
"Serta dengan tidak tahu malu justru mengemis, meminta bantuan pendanaan dan transformasi teknologi dari negeri imperialis. Ia menutupi bahwa hampir tidak ada yang bersisa bagi rakyat karena keserakahan imperialis melalui ekspor kapital dan alih teknologinya yang selama ini berkedok bantuan.” bebernya.
Atas hal itu, Rudi menyebut Jokowi dan 'tuan tanah besar' serta 'borjuasi besar' di dalam negeri sejatinya ialah pihak yang mesti bertanggung jawab atas kerusakan alam yang menyebabkan krisis iklim.
“Apa bentuk tanggung jawabnya? Hanya kehancuran diri dan sistemnya yang bisa menjadi pertanggung jawaban terbaik untuk kemajuan rakyat. Sementara rakyat, hanya perlu memajukan perjuangan, memperkuat solidaritas internasional sejati dan memenangkan land reform sejati sebagai jalan untuk keadilan iklim dan kesejahteraan rakyat," tambahnya lagi.
Diketahui FPR Nasional menggelar aksi dan kampanye nasional secara serentak di beberapa wilayah.
Aksi dan kampanye itu dilakukan dalam rangka Global Day of Action for Climate Justice yang juga diorganisasikan secara global di Asia, Eropa dan Amerika oleh International League of People’s Struggle (ILPS).
Koordinator Nasional FPR, Rudi H.B Daman menyebut aksi dan kampanye fi antaranya akan digelar di Jakarta,Jambi, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Secara bersamaan juga digelar secara besar-besaran di Glasgow, Skotlandia.
Rudi menjelaskan, aksi dan kampanye ini dilakukan FPR merespon pelaksanaan KTT PBB tentang Perubahan Iklim/Conference of the Parties ke 26 (COP26).
Lebih lanjut, Rudi mengemukakan bahwa dalam momentum ini, FPR tidak hanya menjalankan aksi dan kampanye di Indonesia.
Melainkan, melalui kehadiran Ketua dan Sekjend SERUNI di Glasgow, Skotlandia juga terlibat dan memimpin Kampanye di lokasi COP26 berlangsung.
Menurutnya, Forum COP26 yang turut dihadiri Presiden Jokowi itu hanyalah ruang bagi imperialis khususnya Amerika Serikat untuk menggunakan isu krisis iklim bagi kepentingan ekspor kapital mereka.
"Negeri-negeri imperialis seolah nampak peduli terhadap kondisi krisis iklim. Padahal merekalah aktor utama yang menyebabkan krisis iklim terjadi melalui berbagai kebijakan neoliberal yang rakus menghancurkan hutan, laut, sungai dan alam di berbagai negara termasuk Indonesia," kata Rudi dalam keterangannya, Minggu (7/11/2021).
Berita Terkait
-
Tak Hanya Talkshow, Anies Diundang Jadi Pembicara di Kajian Ramadan UGM Dibandingkan dengan Jokowi
-
Rocky Gerung Sebut Alasan Investor Hengkang: Bayang-bayang Jokowi
-
Amien Rais Sebut Prabowo Dan Jokowi Beradegan Mutual Admiration Club
-
Daftar Proyek Era Prabowo Subianto, Ada 'Warisan' Mantan Presiden Jokowi
-
Doyan Flexing Pakai Private Jet, Ghazyendha Aditya Dibandingkan dengan Kaesang: Anak Jokowi Nebeng Bro
Terpopuler
- Mahfud MD Guyon soal Kasus Pertamax Oplosan, Disemprot Balik Netizen: Itu Kan Zaman Bapak Menjabat
- Hotman Paris Sindir Ahok yang Koar-Koar Soal Kasus Korupsi Pertamina: Dulu Kau Ambil Bonus Miliaran
- Ditagih Utang di Warung Rp500 Ribu, Firdaus Oiwobo Kicep
- Gelombang PHK Kian Marak Usai Sritex Tutup, Publik Sindir Janji Gibran Buka 19 Juta Lapangan Kerja
- Agnez Mo Puji Pacar Setinggi Langit: The Most Peaceful Relationship, Sama Dia Nggak Perlu Pura-Pura
Pilihan
-
Harga Emas Antam Menanjak Tinggi Balik ke Rp1,7 juta per Gram
-
Update Daftar Titik Banjir Terparah di Bekasi, Ketinggian Air Capai 3 Meter
-
Foto Jay Idzes Dipajang Bersama Pemain Top Timnas ASEAN, Masuk Skuad ASEAN All-Star Lawan Manchester United?
-
Perekam 'Papa Minta Saham' Maroef Sjamsoeddin Resmi jadi Bos MIND
-
Ngabuburit Keliling Kota Solo, Ini Momen Jokowi Bagikan Beras dan Amplop ke Warga
Terkini
-
Orang Tua Diminta Bayar Rp700 Ribu untuk Outing Class, Walkot Bekasi Ancam Sanksi Tegas
-
Geger Pasutri Tewas di Kontrakan Bekasi: Kondisi Korban Mengenaskan
-
Sebelum Ditahan KPK, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sempat Datangi Rumah di Bekasi
-
Patuhi Titah Megawati, Walkot Bekasi Tri Adhianto Pilih Lakukan Kegiatan Ini
-
Mengembangkan Ekosistem Kerajinan Bambu: Perjalanan Bambu Tresno Bersama BRI UMKM EXPO(RT) 2025