Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 06:35 WIB
Lapangan Sepak Bola Kampung Bulu, Tambun akan segera diresmikan. (Imam Faisal)

SuaraBekaci.id - Lapangan Sepak Bola Kampung Bulu, Desa Setiamekar Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, menggunakan standar Federation International Football Association atau FIFA. Salah satu fasilitas yang digunakan yakni jenis rumput  lapangan jenis Zoysia Matrella. 

Sedikit tentang Zoysia Matrella, informasi dari berbagai sumber, Zoysia Matrella adalah jenis rumput yang sama digunakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) .

Jenis Zoysia Matrella ini adalah rumput terbaik dibandingkan dengan jenis rumput sepak bola lainnya, rumput ini berwarna lebih hijau dengan daun runcing dan bersifat lebih elastis. Zoysia Matrella juga dijadikan FIFA sebagai standar rumput internasional.

Lapangan Sepak Bola Kampung Bulu memang jadi perhatian masyarakat. 

Baca Juga: Desa di Tambun Ini Punya Lapangan Sepak Bola Kampung Standar Internasional

Kepala Desa Setiamekar Suryadi mengatakan, terciptanya lapangan standar internasional berawal dari program yang bernama Inovasi Desa.

"Tentunya ini adalah program yang dinamakan inovasi desa, kita memilih sarana prasarana olahraga khususnya sepak bola," jelasnya saat ditemui di kantor desa, Kamis (7/10/2021).

Untuk menciptakan lapangan ini, pihaknya mengajukan anggaran sebesar Rp 2,2 Miliar.

Dia juga menyebut, angka tersebut sudah termasuk dengan fasilitas lainnya seperti memperbaiki tribun, lampu lapangan, parkiran, dan membuat lapangan kecil di samping tribun untuk pemanasan para pemain.

Pantauan SuaraBekaci.id hamparan rumput dengan jenis Zoysia matrella.

Baca Juga: Daftar Harga Cabai Pasar Induk Cibitung Hari Ini

Terlihat juga beberapa pekerja yang sedang bekerja membuat gawang di pinggir lapangan.

Lapangan ini berukuran 100 meter x 68 meter persegi. Ini sudah masuk kreteria lapangan standar FIFA dengan panjang 100-110 meter dan lebar berkisar 64 - 75 meter.

Suryadi juga mengatakan, tujuan lain membuat lapangan dengan standar FIFA ini agar kegiatan remaja dilingkungan dapat lebih positif.

Dia juga menceritakan, sudah banyak remaja warga Desa Setiamekar mengikuti ajang nasional mewakili Bekasi.

"Inilah hadirnya pemerintah untuk mengurangi anak anak begadang, mabuk-mabukan, supaya orang bisa berolahraga," jelasnya.

"Ini juga dilakukan untuk merangkul anak muda untuk hal yang lebih positif lagi," lanjutnya.

Namun, walau akhir bulan Oktober ini lapangan direncanakan akan diresmikan, dirinya masih belum membolehkan warga untuk bermain sepak bola dilapangan tersebut.

Langkah ini diambil guna menambah kekuatan rumput agar lebih sempurna lagi.

"Menurut ahli, agar hasilnya lebih baik lagi, sementara belum bisa dipakai main bola dulu hingga bulan Desember," katanya.

Selain lapangan sepak bola, dia juga berencana akan membuat tempat kuliner disekeliling lapangan agar perekonomian didaerahnya lebih baik.

"Nanti rencananya akan ada kulineran disekeliling lapangan, nanti seolah olah seperti alun-alun," jelasnya.

Kontributor : Imam Faisal

Load More