SuaraBekaci.id - Bicara tentang G30S PKI tak luput dari Bekasi. Jejaknya di perbatasan mengitari Bekasi, mulai dari perbatasan Jakarta-Bekasi, Buaran, Kranji, Jatiasih, Pondokgede, Situ Cibarusah dan Serang Baru. Titiknya kini samar dimakan zaman tapi jejaknya masih kuat dalam ingatan.
Sejarawan juga penulis Sejarah Bekasi, Ali Anwar, secara khusus pada Suarabekaci.id membangkitkan kembali ingatan Gerakan 30 September PKI (G30 S PKI) di Bekasi. Salah satunya pengkhianatan PKI terhadap KH Noer Ali, pejuang Nasional kelahiran Ujung Harapan, Bekasi yang terkenal dengan julukan Singa Karawang-Bekasi.
Kepada suarabekaci.id Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Bekasi, juga Penulis Sejarah Bekasi secara Akademis itu menceritakan jejak PKI di Bekasi
"Itu Gedung Pemkot yang sekarang gedung disdukcapil (Bapenda) itu dulu kantor pemerintah Bekasi. Dulu kan Bekasi cuma satu belum ada kota dan kabupaten, cuma ada kabupaten. Nah di depan kantor itu, itu markas PKI, disitu mereka latihan baris-berbaris setiap sore. Asal mau magrib pada latihan, subuh-subuh latihan," jelasnya.
"PKI di Bekasi sudah ada dari tahun 1920 an, Bekasi kan daerah perlintasan transportasi paling strategis, lalulintas itu menggunakan dua jalur, Kerata api Jakarta Bekasi, Surabaya atau ke Bandung, satu lagi jalur transportasi jalan raya," kata Ali Anwar.
Tidak jauh dari jalur perbatasan transportasi itu lah, pendiri-pendiri Partai besar termasuk PKI ada di jalan itu.
"Dulu kan ramai kan jalan (jalur perbatasan) ramai belum ada tol, Kranji, Buaran, jalan raya bekasi itu, pasar proyek,nah basis-basis kekuatan partai-partai besar termasuk PKI berdiri di sekitar jalan itu".
Masa Revolusi 1945 - 1949
Pengkhianatan dan Fitnah PKI Terhadap KH Noer Ali.
Baca Juga: Sejarah G30S PKI di Depok, Pelaku Sejarah: Warga Lebih Takut Sama RPKAD Dibanding PKI
Memasuki masa revolusi PKI semakin mendapat tempat di muka Soekarno. PKI semakin besar, seiring dengan banyaknya sukarelawan yang dibawa dari luar kota untuk bergabung ke Jakarta.
"Anggota-anggota, sukarelawan-sukarelawan masuk menyusup ke partai-partai besar, lahir lah kelompok-kelompok kiri aliran Tan Malaka. Aliran petinggi-petinggi komunis lah".
Demikian halnya di Bekasi. Pejuang juga ulama terkenal KH Noer Ali akhirnya membentuk Laskar Rakyat Bekasi, badan yang menaungi para pemuda pejuang, bekerjasama dengan TNI.
"Di dalam laskar rakyat bekasi itu ada banyak kelompok perjuanga, hisbullah, sabillilah, barisan banteng dan lain sebagainya. Di dalamnya itu pun disusupi PKI, kelompok merah dulu disebutnya kelompok merah. Nah kelompok merah ini bertentangan dengan badan perjuangan,"
Tidak satu suaranya dengan badan perjuangan Laskar Rakyat Bekasi membuat pendirinya jadi salah satu sasaran penumpasan PKI.
Badan perjuangan Laskar Rakyat Bekasi dipecah belah dengan fitnah dan adu domba PKI.
Tag
Berita Terkait
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Anggota DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Restoran, Korban Dipukul Botol hingga Dihajar Kursi!
-
Minta Pramono Naikkan Upah Jadi Rp6 Juta, Buruh Sesalkan UMP DKI Kalah dari Bekasi-Karawang
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Polisi, Data Kedubes AS Ungkap Dugaan Pembantaian Massal
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Bekasi Gelar Pesona Nusantara dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
-
Transformasi BRI: 130 Tahun Berjalan, Terus Membangun Inklusi Keuangan Berkelanjutan
-
Angkutan Motor Gratis Jelang Nataru KAI, Cek Rute dan Syaratnya di Sini!
-
BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Terbongkar! Ini Alasan Parkir di Polda Metro Jaya Wajib Bayar