Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 06 Agustus 2021 | 13:38 WIB
Seorang tenaga kesehatan menunjukkan kartu vaksinasi usai mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Matraman, Jakarta, Jumat (6/8/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBekaci.id - Cara mengatasi reaksi alergi vaksin COVID-19. Sejumlah kecil peserta vaksin dilaporkan mengalami reaksi alergi setelah menerima dosis pertama vaksin COVID-19.

Bagaimana penyedia layanan kesehatan mengantisipasi hal ini?

Kini distribusi vaksin COVID-19 yang tengah berlangsung di Indonesia sedikit membawa kelegaan.

Banyak kelompok masyarakat menanti-nanti giliran mendapat imunisasi.

Meski begitu, masih terdapat kekhawatiran efek samping dari vaksin COVID-19 terhadap kelompok-kelompok tertentu yang memiliki penyakit penyerta, terutama reaksi alergi.

tes antigen keluarga yang ambil paksa jenazah pasien COVID-19 di Kupang, NTT. [ANTARA]

Bagaimana menghadapi reaksi alergi vaksin COVID-19?

Spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi, Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM memberikan penjelasan untuk mengantisipasi dan menangani reaksi alergi saat menerima vaksin COVID-19.

Alergi parah yang dimaksud adalah sesuai dengan yang didefinisikan oleh Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) yakni ketika seseorang harus dilarikan ke rumah sakit dan memerlukan pengobatan epinephrine.

Vaksinator menunjukkkan vaksin COVID-19 Moderna yang akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Matraman, Jakarta, Jumat (6/8/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Epinephrine adalah obat yang digunakan dalam keadaan gawat darurat untuk mengobati reaksi alergi berat.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga untuk Tenaga Kesehatan

Biasanya obat ini dipakai untuk alergi parah akibat sengatan serangga, makanan, obat-obatan, maupun zat lain.

Dikutip dari Hellosehat.com, tanda gejala reaksi alergi parah dari vaksin COVID-19 meliputi:

  1. Gatal-gatal
  2. Ruam
  3. Bibir atau lidah bengkak
  4. Tenggorokan bengkak (gangguan saluran napas)

Bagaimana kelanjutan vaksinasi setelah timbul reaksi alergi vaksin COVID-19?

Vaksinator menyiapkan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster yang akan disuntikkan kepada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Matraman, Jakarta, Jumat (6/8/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Di Turki sempat terjadi kasus alergi yang dialami tenaga kesehatan setelah mendapatkan dosis pertama vaksin COVID-19 Sinovac. Petugas ini memiliki alergi terhadap penisilin dan mengalami serangan anafilaksis selama 15 menit. Tapi ia kembali pulih setelah penanganan cepat.

Reaksi alergi berat pada vaksin yang paling dikhawatirkan anafilaksis (syok akibat reaksi alergi berat).

Alergi berat ini terjadi ketika adanya reaksi sistem imun secara tiba-tiba ketika terkena alergen atau pemicu.

Load More