SuaraBekaci.id - Lebih dari setahun pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Kondisi ini memberikan dampak besar bagi para pedagang pasar di Kota Bekasi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi Teddy Hafni mencatat hampir 20 persen pedagang pasar gulung tikar akibat pandemi.
"Memang tidak banyak banget ya, persentasenya 10-20 persenan (pedagang pasar gulung tikar), tergantung pasarnya juga," kata Teddy, Kamis (5/8/2021).
Kota Bekasi memiliki 15 pasar tradisional dan diperkirakam ada 6.000 pedagang yang berasal dari dalam dan luar wilayah Kota Bekasi.
Dalam aturan PPKM Level 4 saat ini, jam operasional pasar tradisional yang menjual keperluan sehari-hari (esensial) buka pukul 06.00-20.00 WIB.
Sementara untuk pedagang yang menjual barang nonesensial hanya buka sampai pukul 15.00 WIB.
Terpisah, pedagang sayur di Pasar Bambu Kuning, Joko Saputra (29) mengeluhkan sepinya pembeli di saat PPKM Level 4.
"Berpengaruh lah (penjualannya) kalo buat orang pedagang pasar mah. Terutama kan banyak daerah-daerah lingkungan pasar tuh, yang Perumnas itu yang disekat yang di-lockdown," jelasnya saat ditemui di lokasi, Kamis (5/8/2021).
"Akses konsumen ke pasar jadi menurun, gara-gara banyak jalan yang ditutup ke arah pasar," lanjutnya.
Baca Juga: Aksinya Kepergok Pemilik Rumah di Bekasi, Viral Diduga Maling Acungkan Pistol
Untuk informasi, Pasar Bambu Kuning berada di Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi dan salah satu akses masuk wilayah pasar melalui Perumnas 2.
Joko juga menyampaikan banyak pelanggannya yang beralih ke pedagang sayur keliling untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
"Nah terus orang-orang rata-rata beli sayur tuh kalo engga nungguin sayur yang keliling, pada beli online," jelasnya.
Sepinya pembeli membuat pendapatan setiap harinya turun hingga mencapai 40 persen.
"Lumayan lah (menurun pendapatannya), ya berkurang dari 30-40 persen lah," keluhnya.
Dampak PPKM membuat Joko harus mengeluarkan biaya lebih untuk modal berjualan di Pasar Bambu Kuning.
Berita Terkait
-
KPK Panggil Eks Sekdis Kabupaten Bekasi yang Sempat Diamankan Saat OTT
-
Pramono Anung: Kenaikan UMP Jakarta Tertinggi, Meski Nominalnya Kalah dari UMK Bekasi
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Tertinggi Rp6 Juta! Ini Daftar Gaji Minimum 27 Daerah di Jabar 2026, Daerahmu Urutan Berapa?
-
KPK Bongkar Modus Kontraktor Sarjan: Jual Nama Orang Kuat Demi Proyek di Bekasi?
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
KPK Panggil Eks Sekdis CKTR Bekasi, Jejak Suap Proyek Makin Jelas?
-
Jelang Tahun Baru, Polisi Sita Petasan dan Belasan Botol Miras
-
BRI Raih Penghargaan Impactful Grassroots Economic Empowerment dalam Awards Impact Makers 2025
-
BRI Dukung La Suntu Tastio untuk Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
BRI Luncurkan Fitur Reksa Dana di BRImo, Perluas Akses Investasi Digital Ritel