SuaraBekaci.id - Bendera putih berkibar di tiap lapak ratusan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Bendera putih ini sebagai simbol protes para PKL kepada pemerintah atas perpanjangan PPKM.
Salah satunya dilakukan Hammid, pedagang nasi uduk di Jalan Raya Puncak, KM 85,5, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Hammid mengaku, pemasangan bendera putih tersebut dilakukannya sebagai bentuk pesan kepada pemerintah.
Sebab, selama pemberlakuan PPKM Level 4, penghasilannya merosot tajam dan selalu sepi pengunjung.
Baca Juga: Bawa Bendera Putih, Ketua Asosiasi Kuliner Lakukan Percobaan Bunuh Diri
"Ini adalah simbol pesan dari kami para pedagang untuk pemerintah, agar lebih memperhatikan nasib rakyat kecil," katanya dikutip dari Ayobogor.com—jaringan Suara.com—Kamis (5/8/2021).
Menurutnya, sejak diberlakukannya PPKM di Bogor, ia bersama keluarga mengaku sangat kesulitan.
Sebab, penghasilan hariannya turun derastis hingga 70 persen lebih.
"Anjlok banget bang. Buat makan aja susah. Paling besar pendapatan saya itu dalam satu hari cuma Rp 100 ribu. Belum buat belanja bahan belum buat makan sehari-hari. Pokoknya serba sulit," keluhnya. H
ammid yang sudah berjualan belasan tahun di kawasan Puncak Bogor mengaku tak ingin terlalu banyak berharap kepada bantuan dari pemerintah.
Baca Juga: Kibarkan Bendera Putih saat 17 Agustus, Buruh KBPI: Jangan Cuma Dengarkan Pidato Presiden
Ia hanya ingin, pendapatan hariannya kembali normal seperti sediakala.
"Kalau bansos dari pemerintah paling hanya cukup buat satu Minggu. Terus nanti sisanya kami bagaimana. Yang saya ingin pemerintah ikut memikirkan nasib kami sebagai rakyat," ungkapnya.
Dirinya berharap pemerintah bisa mencarikan jalan keluar terbaik untuk dirinya dan pedagang kecil lainnya yang berjualan di kawasan Puncak.
Sebab bansos pemerintah menurutnya bukanlah satu langkah yang bisa menyelesaikan penderitaan para pedagang.
"Kalau bansos itu kan bisa habis. Kalau habis nanti kami bagaimana. Yang kami inginkan adalah solusi konkret dari pemerintah, agar di masa PPKM ini penghasilan kami sebagai rakyat kecil tetap stabil," harapnya.
Berita Terkait
-
KKN-T IPB Ciptakan APS: Pendekatan Inovatif Mengurangi Sampah Desa Ciherang Bogor
-
Menikmati Sejuknya Enchanting Valley, Destinasi Wisata Baru di Kawasan Puncak
-
Jadwal Buka Tutup Puncak Hari Ini 28-29 Januari 2025, Jangan Lewat di Jam Ini
-
Libur Panjang, Jalur Puncak Macet Parah
-
Jadwal Contraflow Arah Puncak Libur Isra Miraj-Imlek 2025, Cek Tanggalnya!
Terpopuler
- Setelah Nathan Tjoe-A-On, Giliran Shayne Pattynama Menghilang
- Tiba di Indonesia, Mantan Striker Sampdoria Jadi Asisten Patrick Kluivert?
- Tak Pernah Flexing Kekayaan, Seperti Apa Rumah Nurhayati Subakat?
- Detik-Detik Skincare Maia Estianty Kena Review Pakai Hasil Uji Lab, Doktif: Nggak Approve Tapi...
- Meninggal Dunia, Indra Bekti Ungkap Kenangan Manis Bersama Ibu Sambung
Pilihan
-
Jason Yeo Kiper Berdarah Riau di Jerman Punya 'Hubungan' dengan Shin Tae-yong
-
Banjir Belum Surut, Buaya Berkeliaran, Warga Desa Santan Tengah Terjebak Tanpa Bantuan
-
Sritex: Hidup Segan Karena Utang, Going Concern pun Suram!
-
Tol Layang Balikpapan-IKN Segera Dibangun, Target Rampung 2027
-
Peluang Keberlanjutan Usaha, Ini Langkah Manajemen PT Sritex
Terkini
-
Bahaya! Fenomena di Bekasi: Tower BTS Dibangun di Atas Rumah Warga
-
17 Jam Banjir Kepung Bekasi, Warga Pondok Ungu Ngeluh Gak Bisa Cari Nafkah
-
Tewas Tertimpa Tower di Bekasi, Jasad Rustadi Berhasil Dievakuasi Setelah 2 Hari
-
Diguyur Hujan Deras, Bekasi Dikepung Banjir: Ada 14 Titik Tertinggi 1 Meter
-
Sederet Kendala Proses Evakuasi Korban Tewas Tertimpa Beton Tower di Bekasi