SuaraBekaci.id - Kenapa sudah sembuh COVID-19, tapi saat tes PCR masih positif COVID-19? Hal itu salah satu pertanyaan yang saat ini ramai diperbincangkan soal tes PCR.
Apa yang membuat seseorang sudah sembuh covid tapi tes PCR masih positif meskipun sudah melewati masa isolasi dan dinyatakan sembuh?
Beberapa kejadian memperlihatkan tes PCR menunjukkan hasil positif Covid-19 padahal pasien dinyatakan sudah sembuh dari infeksi virus corona dan tidak bergejala.
Kenapa Sudah Sembuh Covid Tapi Tes PCR Masih Positif?
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, jika ada pasien yang baru sembuh dan hasil tesnya tetap positif, berarti itu karena PCR mampu mendeteksi "bangkai" virus. Perlu diketahui, bahwa PCR ini sifatnya sangat sensitif, tapi tidak bisa membedakan apakah virusnya itu hidup atau sudah mati.
Jika seseorang sudah menjalani isolasi mandiri selama kurang lebih 14 hari dan sudah tidak bergejala, maka itu artinya ia tidak akan menularkan virus kepada orang lain meskipun hasil tes PCR masih positif.
Kapan Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh?
Kriteria pasien Covid-19 sembuh pada dasarnya adalah melalui pemeriksaan PCR yang menunjukkan hasil negatif.
Namun, terkadang pasien yang telah melakukan perawatan Covid-19 dalam waktu yang lama masih dinyatakan positif dari hasil pemeriksaan PCR.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bikin Kota Bima di NTB Mencekam, Butuh Dokter Paru dan Oksigen!
Biasanya, pasien positif Covid-19 bergejala dapat mengakhiri masa isolasi setelah menjalani isolasi mandiri selama 10 hari dengan tambahan 3 hari.
Dengan catatan, ia sudah bebas dari berbagai gejala sejak tes antigen atau PCR positif.
Sementara itu, lamanya waktu isolasi mandiri yang harus dijalani pasien positif Covid-19 tanpa gejala adalah 10 hari sejak tes antigen atau PCR positif.
Selama periode tersebut, biasanya potensi penularan virus akan semakin rendah. Kemudian setelah masa isolasi, pasien hanya perlu melakukan kontrol ke fasilitas kesehatan dan tidak harus tes PCR lagi.
Penting untuk dipahami semua orang, bahwa mereka yang tidak bergejala belum tentu negatif Covid-19.
Itu artinya, bisa saja orang tersebut merupakan orang tanpa gejala (OTG).
Berita Terkait
-
Dharma Pongrekun: Mengapa Tes PCR Harus Dicolok-colok ke Hidung?
-
Pandemi Covid-19 Bikin Mesin PCR Lebih Berkembang, Kenapa?
-
Syarat Masuk Thailand Terbaru 2023: Tidak Wajib Vaksin dan PCR
-
Status Pandemi Dicabut, Perawatan Pasien Covid-19 Bakal Ditanggung BPJS
-
INFOGRAFIS Tutupnya Operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!
-
AgenBRILink Tingkatkan Inklusi Keuangan di Wilayah 3T, Contohnya Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Nanik Minta Yayasan Mitra SPPG Tidak Keterlaluan Mencari Keuntungan
-
SPPG Jakarta Utara Respons Cepat Insiden Mobil MBG di Cilincing