SuaraBekaci.id - Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial Tunai (BST) tidak sesuai dengan data yang sudah diajukan. Hal ini terjadi di RW 3 dan RW 10, Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Ketua RW 3 Wahyudi mengatakan, KPM di wilayahnya menggunakan data lama. Sebelumnya, pihaknya sudah mengajukan pembaharuan data warga yang berhak menerima BST.
"Ya kami sudah mengajukan pemberharuan data, bahkan sampai mengumpulkan KK dan KTP untuk diajukan kelurahan. Sampai sekarang ini pun nama-nama yang keluar itu ya itu-itu aja dari awal sampai sekarang," katanya kepada wartawan, Jumat (24/6/2021).
Wahyudi juga mengatakan, warganya yang sudah pindah tempat tinggal dan meninggal dunia juga masih terdaftar sebagai KPM.
"Bahkan bukan hanya yang meninggal, yang pindah pun masih ada. Yang pindah dan meninggal itu masih ada kita terima," jelasnya.
Hal serupa terjadi di RW 10 Kelurahan Perwira, Kota Bekasi. Bahkan penerima BST Kota Bekasi bisa disebut tidak tepat sasaran.
Ketua RW 10 Tobirin mengatakan terdapat KPM yang seharusnya tidak mendapatkan BST karena tergolong keluarga menengah ke atas.
"Sebab yang menerima itu tingkatannya bahasanya orang mampu, ada yang punya kendaraan dan sebagainya, intinya mampu," katanya.
Untuk mengatasi kesalahan data, lanjut Tobirin, dirinya menyarankan untuk melakukan pendataan ulang.
Baca Juga: Warga Adukan Pungli BST ke Wawalkot Bekasi, Dinsos Belum Terima Laporan Resmi
"Kalau saya pengen data ulang. Kalau bisa di tanyakan ke RW atau RT yang tahu wilayah dan kondisi lingkungan tersebut," katanya.
Terpisah, Kabid Penanggulangan Masyarakat Miskin Dinsos Kota Bekasi, Yeni Suharyani mengatakan, sudah memperbaiki data penerima bantuan sejak bulan Febuari 2021.
"Perbaikan data itu sudah kita lakukan di bulan Februari-Maret, sudah kita lakukan perbaikan itu," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (24/7/2021).
Dia juga mengatakan, perbaikan data penerima bantuan dilakukan oleh operator yang bertugas di kantor kelurahan setempat.
"Yang melakukan perbaikan itu adalah operator-operator di kelurahan. Karena yang tahu kondisi masyarakat itu meninggal atau pindah, tidak diketemukan, itu adalah di pihak kelurahan, RT, dan RW," jelasnya.
Kontributor : Imam Faisal
Berita Terkait
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
-
Beraksi Siang Bolong! Jambret Bersenjata di Bekasi Gagal Rampas Rp450 Juta Usai Kepergok Warga
-
Komika Obi Mesakh Protes Pelayanan Publik di Bekasi: Masa Ngurus KTP Hilang Kuota Sehari 10 Sih
-
Bekasi Mencekam! Pasar Pondok Gede Ricuh, Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan
-
Sentuh Area Vital Siswi, Amarah Alumni SMPN 13 Bekasi Meledak Minta Guru Olahraga Inisial J Dipecat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!
-
AgenBRILink Tingkatkan Inklusi Keuangan di Wilayah 3T, Contohnya Muhammad Yusuf di Sebatik