Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 22 Juli 2021 | 08:50 WIB
Nama istri Bupati Karanganyar Siti Khomsiyah tertulis pada amplop bantuan sosial atau bansos untuk pedagang kaki lima (PKL) terdampak PPKM darurat yang dibagikan pada Senin (19/7/2021). (ist)

SuaraBekaci.id - Keanehan terjadi di Karanganyar saat semua orang susah karena pandemi COVID-19. Nama istri Bupati Karanganyar Siti Khomsiyah tertulis pada amplop bantuan sosial atau bansos untuk pedagang kaki lima (PKL) terdampak PPKM darurat yang dibagikan pada Senin (19/7/2021). Padahal bansos itu dari pemerintah, bukan pribadi.

Bansos itu diberikan kepada para PKL di Kantor Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UKM (Disdagnakerkop dan UKM) Karanganyar.

Amplop bantuan sosial bagi PKL terdampak PPKM darurat itu berisi uang tunai Rp300.000 yang bersumber dari Baznas.

Nama istri Bupati Karanganyar Siti Khomsiyah tertulis pada amplop bantuan sosial atau bansos untuk pedagang kaki lima (PKL) terdampak PPKM darurat yang dibagikan pada Senin (19/7/2021).

Kepala Disdagnakerkop dan UKM Karanganyar, Martadi, mengatakan adanya nama istri Bupati Karanganyar pada amplop bansos tersebut hanya kekeliruan pemilihan amplop.

Baca Juga: Tidak Ambil Pusing Omongan Orang, Begini Cara Hyoyeon SNSD Jaga Kesehatan Pikiran

Ia mengaku sudah menghentikan sementara pendistribusian dan mengganti amplop bansos bagi PKL Karanganyar yang terdampak PPKM darurat tersebut.

“Itu kekeliruan dari staf yang memilih amplopnya. Saya kurang [teliti] dalam hal pemantauan. Kami juga berterimakasih karena sudah diingatkan. Saat saya tahu ada kekeliruan itu langsung saya hentikan pembagiannya,” jelasnya ketika ditemui Solopos.com, Rabu (21/7/2021).

Bupati Karanganyar Juliyatmono. (Suara.com/Ari Purnomo)

Sementara itu, Bupati Karanganyar Juliyatmono, juga mengklaim kejadian tersebut sebagai kekeliruan.

Ia menegaskan tidak pernah memerintahkan untuk mencantumkan nama istrinya di dalam amplop yang digunakan untuk menyalurkan bansos bagi PKL Karanganyar terdampak PPKM darurat.

“Saya tidak memerintahkan. Nanti diganti, kalau perlu bupati atau Baznas karena sumbernya bukan dari APBD,” ucapnya.

Baca Juga: Pemerintah Segera Tracing dan Testing Covid-19 Secara Massif, Ini Wilayah Sasarannya

Ia mengaku tidak mengetahui terkait pencantuman nama istrinya pada amplop bantuan itu.

Bupati Karanganyar Juliyatmono. [Suara.com/Ari Purnomo]

“Masyarakat sudah tahu sebenarnya bahwa itu dari Baznas. Mungkin kejadiannya karena kehabisan amplop, saya tidak tahu,” imbuhnya.

Juliyatmono mengatakan ikut memberikan bantuan beras kepada warga yang terdampak. Bantuan tersebut disalurkan melalui Satpol PP Karanganyar.

“Kalau pribadi sebenarnya saya juga bantu. Bentuknya beras 5 kg. Saya titipkan itu ke Satpol. Itu pun bukan atas nama saya [Bupati], tapi Satpol PP. Supaya bisa menertibkan sambil memberikan sesuatu,” jelasnya.

Load More