SuaraBekaci.id - Keanehan terjadi di Karanganyar saat semua orang susah karena pandemi COVID-19. Nama istri Bupati Karanganyar Siti Khomsiyah tertulis pada amplop bantuan sosial atau bansos untuk pedagang kaki lima (PKL) terdampak PPKM darurat yang dibagikan pada Senin (19/7/2021). Padahal bansos itu dari pemerintah, bukan pribadi.
Bansos itu diberikan kepada para PKL di Kantor Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UKM (Disdagnakerkop dan UKM) Karanganyar.
Amplop bantuan sosial bagi PKL terdampak PPKM darurat itu berisi uang tunai Rp300.000 yang bersumber dari Baznas.
Kepala Disdagnakerkop dan UKM Karanganyar, Martadi, mengatakan adanya nama istri Bupati Karanganyar pada amplop bansos tersebut hanya kekeliruan pemilihan amplop.
Ia mengaku sudah menghentikan sementara pendistribusian dan mengganti amplop bansos bagi PKL Karanganyar yang terdampak PPKM darurat tersebut.
“Itu kekeliruan dari staf yang memilih amplopnya. Saya kurang [teliti] dalam hal pemantauan. Kami juga berterimakasih karena sudah diingatkan. Saat saya tahu ada kekeliruan itu langsung saya hentikan pembagiannya,” jelasnya ketika ditemui Solopos.com, Rabu (21/7/2021).
Sementara itu, Bupati Karanganyar Juliyatmono, juga mengklaim kejadian tersebut sebagai kekeliruan.
Ia menegaskan tidak pernah memerintahkan untuk mencantumkan nama istrinya di dalam amplop yang digunakan untuk menyalurkan bansos bagi PKL Karanganyar terdampak PPKM darurat.
“Saya tidak memerintahkan. Nanti diganti, kalau perlu bupati atau Baznas karena sumbernya bukan dari APBD,” ucapnya.
Baca Juga: Tidak Ambil Pusing Omongan Orang, Begini Cara Hyoyeon SNSD Jaga Kesehatan Pikiran
Ia mengaku tidak mengetahui terkait pencantuman nama istrinya pada amplop bantuan itu.
“Masyarakat sudah tahu sebenarnya bahwa itu dari Baznas. Mungkin kejadiannya karena kehabisan amplop, saya tidak tahu,” imbuhnya.
Juliyatmono mengatakan ikut memberikan bantuan beras kepada warga yang terdampak. Bantuan tersebut disalurkan melalui Satpol PP Karanganyar.
“Kalau pribadi sebenarnya saya juga bantu. Bentuknya beras 5 kg. Saya titipkan itu ke Satpol. Itu pun bukan atas nama saya [Bupati], tapi Satpol PP. Supaya bisa menertibkan sambil memberikan sesuatu,” jelasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Dari Lapas Cipinang, Ammar Zoni Resmi Huni Lapas 'Kelas Berat' di Tengah Hutan Nusakambangan
-
5 Fakta Polemik Pembangunan Holyland di Karanganyar, Rumah Ibadah Jadi Sengketa?
-
Tanggul Setinggi 15 Meter di Semarang Longsor
-
Pedagang Pasar Barito Demo Tolak Relokasi, Groundbreaking Taman Bendera Pusaka Ditunda
-
Dari Karanganyar ke Jakarta: Juliyatmono Jalani Pemeriksaan di Kejagung Korupsi Masjid Rp 101 M
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
RUPSLB BRI 2025 Perkuat Tata Kelola dan Fondasi Pertumbuhan
-
BRI Tebar Dividen Interim 2025 untuk Saham, Kinerja UMKM Jadi Penopang
-
Ini Tanda Galon Air Minum yang Harus Ditolak Sekarang Juga
-
BRI Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Bantuan Bencana Sumatra, Salurkan Donasi Dukung Mobilitas
-
BRI Pastikan Ketersediaan Kas dan Digital Banking Saat Nataru, Dukung Liburan Nasabah Makin Nyaman