SuaraBekaci.id - Ustadz Adi Hidayat (UAH) angkat bicara mengenai kabar akan melaporkan pengguna akun media sosial yang diduga memfitnah dirinya melakukan penggelapan donasi untuk Palestina.
Ustadz Adi Hidayat menegaskan, bahwa pelaporan ke polisi tersebut bukan lagi rencana. Karena, saat ini tim hukumnya sedang mempersiapkan pelaporan tersebut.
"Saya ingin tegaskan bahwa itu bukan rencana itu,bukan rencana, tapi memang hal yang sudah kami siapkan sekarang sedang distrukturisasi ya. Bagaimana delik-delik hukum yang sesuai dengan akun-akun yang bersangkutan yang menebarkan informasi-informasi yang bukan hanya keliru tapi berpotensi juga membenturkan berbagai pihak, membuat kegaduhan ya bahkan juga menimbulkan fitnah-fitnah baik itu ditunjukkan secara langsung dalam gambar ataupun narasi atau bahkan framing berita tertentu yang isinya tidak jauh dari niat-niat yang dimaksudkan," katanya melalui kanal video di YouTube Adi Hidayat Official yang diunggah hari ini, Senin (31/5/2021).
Dia menyatakan, dirinya juga memiliki tim riset dan tim IT untuk menelusuri pihak-pihak yang dengan sengaja membuat berita mengesankan citra buruk.
"Itu Insya Allah saya ingin tegaskan bahwa saya bukan Ustad bukan ulama yang cuma mengajar ya tapi kita InsyaAllah sangat profesional kita punya kita punya tim riset, tim IT, ya jadi orang-orang yang sering membuat iseng atau berniat sengaja yang menjatuhkan atau misalnya mohon maaf ya membuat satu berita untuk mengesankan citra buruk, men-downgrade seseorang. Itu InsyaAllah sudah ada jejak-jejaknya, tanggal berapa bulan apa, apa yang ditulis dan ternyata kasus kekinian pun itu terkait dengan cuitan cuitan atau tulisan-tulisan yang pernah muncul sebelum-sebelumnya dalam konteks menyoal, men-downgrade ya memberikan kesan kesan yang negatif," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya ingin menyelesaikan hal tersebut dengan melaporkannya ke pihak kepolisian karena konten-konten tersebut berpotensi memecah belah bangsa.
"Saya pastikan, InsyaAllah, bahkan hari ini para pengacara kami juga nanti dari berbagi pihak yang memang concern ingin coba menyelesaikan hal-hal yang bisa memecah belah bangsa," katanya.
Dia mengajak semua pihak untuk hidup rukun dan kompak dalam memajukkan bangsa.
"Saatnya kita rekonsiliasi, saatnya kita menata bangsa lebih baik, kompak bersatu memajukan bangsa ini. Sekarang kita sedang banyak kesulitan di Covid-19 yang mengatasi masalah ekonomi masalah macam-macam mengusulkan pembangunan chemistry politik yang baik sehingga rakyat merasa tentram, kemudian hidupnya juga nyaman terus berusaha bangkit dari hal-hal yang sedang kita hadapi sekarang ini," katanya.
Baca Juga: Soal Gencatan Senjata Israel-Palestina, Pemerintah RI Puji Peran Presiden AS Joe Biden
Ustadz Adi Hidayat menyatakan, akun dengan konten yang mengarah untuk memecah belah bangsa akan menghambat proses rekonsiliasi.
"Saya kira penting kita bersatu teman-teman, sekalian saya sampaikan ke semua murid saya ya lapisan Sabang sampai Merauke juga teman-teman yang satu chemistry, satu energi kita semua bersinergi untuk bisa menghentikan hal semacam ini. Saatnya kita hidup dengan baik bagi orang-orang yang mau kedamaian tapi kalau masih ngeles, masih merasa biasa, masih tertawa-tertawa dalam kesalahan yang tidak mau disadari maka alangkah baiknya kita juga menegakkan keadilan," katanya.
Dirinya yakin pihak kepolisian bakal menindaklanjuti laporannya dengan profesional.
"Dan saya yakin Insya Allah pihak kepolisian akan sangat profesional dengan tagar presisi yang sudah disiapkan oleh Pak Kapolri Pak Sigit. Insya Allah ini akan berjalan dengan baik saya punya keyakinan dan masyarakat tidak perlu menduga-duga," katanya.
"Karena ini sudah keterlaluan, ada akun suara istana seakan-ala orang persepsinya dan padahal kita kita kroscek ke istana pun mengatakan bahwa ini nggak ada kaitannya sama sekali tidak ada hubungan. Kemudian ada konten-konten membenturkan kita dengan pemeluk agama lain, ini sudah berbahaya situasinya. Jadi walaupun sadari atau tidak motifnya apapun diingatkan tidak klarifikasi dan kemudian seakan ingin saling menguatkan, kita tidak dalam konteks kuat-kuatan, ini dalam konteks menegakkan hukum di pengadilan," sambung Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat juga menyatakan bahwa langkah hukum yang diambil tidak akan berujung pada perdamaian menggunakan materai. Melainkan, harus diuji dalam persidangan.
Berita Terkait
-
Skandal Konser TWICE di Jakarta: Bos Promotor Mecimapro Ditahan! Investor Merasa Tertipu?
-
Lahan Sempit? Ustadz Adi Hidayat Tawarkan Solusi Panen Padi di Rumah dengan 'Si Opung'
-
Sosok di Balik Akun Medsos Ahmad Dhani, Adminnya Dekat dengan Ari Lasso
-
Seskab Teddy Dapat Hadiah Tak Terduga dari UAH: Peci Kesayangan Sebagai Simbol Ilmu dan Keberkahan
-
Momen Berkesan Seskab Teddy Indra Wijaya Bertukar Peci dengan Ustadz Adi Hidayat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
BGN Larang Keras SPPG Pecat Relawan Dapur
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!
-
AgenBRILink Tingkatkan Inklusi Keuangan di Wilayah 3T, Contohnya Muhammad Yusuf di Sebatik