SuaraBekaci.id - Sebanyak 250 pedagang di Sentra Grosir Cikarang (SGC) mengikuti tes usap antigen gratis yang digelar Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (27/5/2021).
Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Metro Bekasi AKBP PM Rickson Situmorang mengatakan, tes usap anitgen itu menyasar karyawan toko, termasuk juga pemilik toko dan pemilik lapak yang ada di Pasar SGC Cikarang.
"Kegiatan swab test antigen gratis ini menyasar karyawan toko, termasuk juga pemilik toko dan pemilik lapak yang ada di Pasar SGC Cikarang," katanya.
Tidak hanya karyawan dan para pedagang, kata dia, tes usap juga dilakukan kepada para petugas keamanan hingga tukang parkir.
"Total kami lakukan sebanyak 250 tes, mulai dari karyawan toko, konter, pelayan di toko, termasuk tukang parkir dan tambahan orang-orang yang berdagang di sekitar SGC. Kami lakukan ini karena intensitas mereka bertemu orang banyak," katanya.
Dia mengatakan, tes usap massal ini dilakukan guna mencegah ledakan kasus COVID-19 usai mudik Lebaran 2021 sesuai arahan Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya.
Dalam tes usap massal tersebut, seorang karyawan dinyatakan reaktif COVID-19. Karyawang tersebut dibawa ke puskesmas setempat untuk menjalani tes usap PCR.
"Nantinya kalau misalkan positif, diarahkan ke Hotel Ibis untuk isolasi. Namun jika negatif, diarahkan menjalani isolasi mandiri di tempat tinggalnya. Meski isolasi mandiri kami tetap mengawasinya," ujarnya.
Dengan adanya karyawan yang reaktif COVID-19 di SGC, kata dia, menambah jumlah kasus reaktif menjadi 70 orang. Jumlah itu didapat dari hasil tes usap massal yang dilakukan seluruh polsek dibantu Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.
Baca Juga: Bupati Bekasi Ajak Kades Terpilih 'Tancap Gas' Siapkan Program Pembangunan
"Sudah ada 70 yang reaktif, itu dari total 3.000-an orang yang telah dites usap. Mereka ada yang menjalani isolasi mandiri, ada pula yang isolasi di hotel yang telah disiapkan," katanya.
Deputy Building Manager SGC Ridwan Arifin mengatakan, pihaknya akan turut membantu petugas menelusuri riwayat karyawan yang dinyatakan reaktif. Tes usap antigen pun dilakukan secara rutin oleh pengelola maupun paguyuban pedagang.
"Untuk yang reaktif ini, penelusuran kami, dia sempat pulang kampung ke Tambelang (Bekasi), kemudian baru dua minggu ini tinggal di sekitar Cikarang. Untuk penghuni SGC sendiri kami turut lakukan penelusuran. Kemudian swab antigen sendiri kami lakukan secara mandiri, baik sebulan sekali atau dua minggu sekali," katanya.
Ia mengaku sejak pandemi pihaknya membatasi jumlah pengunjung menjadi hanya 25 persen dari kapasitas gedung.
"Rekor pengunjung kami sendiri itu ada 160.000 orang yang datang dalam waktu bersamaan. Kemudian untuk harian itu ada 30.000 orang dan hari libur 50.000 orang. Tapi semenjak pandemi kami hanya membatasi pengunjung menjadi 2.300 orang. Jadi kami lakukan bukan tutup dengan ketat," katanya.(Antara)
Berita Terkait
-
Bau Busuk Ungkap ke Temuan Mengerikan di Bekasi: Kerangka Bayi Terkubur Berselimut Sweater!
-
Lagi Nongkrong di Melawai, Warga Kaget Digoyang Gempa Bekasi: 'Berasa Nggak Lo?'
-
Kasus Siswi SDIT Ibnul Jazari Tewas Tenggelam Naik Sidik, Polisi Segera Tetapkan Tersangka?
-
Matikan Rezeki Nelayan! Pagar Laut di Bekasi Sudah Dipatok 9 Bulan Lalu
-
Putus Sekolah karena Biaya? Kartu Bekasi Maju BN Holik Janjikan Pendidikan Gratis
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
Bekasi Gelar Pesona Nusantara dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
-
Transformasi BRI: 130 Tahun Berjalan, Terus Membangun Inklusi Keuangan Berkelanjutan
-
Angkutan Motor Gratis Jelang Nataru KAI, Cek Rute dan Syaratnya di Sini!
-
BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Terbongkar! Ini Alasan Parkir di Polda Metro Jaya Wajib Bayar